Siasat membalikkan posisi penjualan!!berkaca dari Ninja vs R25

Dalam Kondisi bisnis roda dua ada kalanya, produk yang sudah memakan biaya riset dan pengembangan yang tinggi di tolak pasar, karena tidak mampu melawan kompetitor atau bahkan membuat pasar baru, dan justru menjadi beban, cashflow terganggu, profit tidak tumbuh dan lain sebagainya.

FHM model Yamaha R25

Tentu hal ini menjadi beban team marketing, belum lagi mental pasukan yang sudah terombang-ambing membuat kinerja menjadi terganggu! tapi tentu bukan marketers sejati kalo tidak mampu membalikkan keadaan, seorang marketers sejati mampu menjual kulkas di daerah kutub sekalipun (entah dibuat sebagai lemari baju atau apa hehehehe) hal ini juga karena ATPM tentu butuh waktu membuat produk baru, jadi sambil menunggu, tentu dapat dilakukan dengan aktifitas yang bersifat defensive.

Kali ini madev mau share langkah simple membalikkan keadaan, ini bukan berarti madev mau mengajari para ikan untuk berenang, tapi hanya untuk share saja, karena gak seru juga kalo market Indonesia hanya diisi satu pabrikan.

  1. Perlu dilakukan riset mendalam mengenai pasar disegment yang akan dituju, madev ambil contoh saja pasar sport 250cc, dimana R25 menderita kekalahan telak dengan seterunya yaitu Ninja 250, cari faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian disegment ini, tentunya yang disurvei adalah mereka yang baru saja membeli motor 250 cc, atau para komunitas yang sudah lama.
  2. Index semua faktor-faktor tersebut, gunakan skala prioritas, lalu bandingkan dengan milik kompetitor, ini bisa pakai diagram pareto, temukan point-point yang lemah, dan temukan point-point yang dianggap paling kuat dari kompetitor, ingat kelemahan bisa saja jadi kelebihan.

Model cantik Yamaha R25

nie madev kasih contoh

Faktor-faktor yang menentukan di segment 250cc, ini hanya berdasarkan asumsi madev dan observasi keadaan dilapangan (butuh budget puluhan juta untuk riset hasil ini)

kekurangan

– Komunitas (Kawasaki memiliki budget khusus, dan kegiatan yang komprehensif didalam komunitasnya, ada suatu cerita dari anak komunitas yang mereka semua diundang ke bali untuk acara, biaya pesawat ditanggung bahkan motornya dikirim via ekspedisi) cara Kawasaki berkomunikasi dengan pemilik Ninja, membuat Para konsumennya tetap terikat loyal terhadap brand tersebut, untuk Yamaha dalam hal ini kurang.

SPG bule Import

Image, tidak bisa dipungkiri image Ninja masih sangat kuat, survei internal perusahaan XXX motor sport yang memiliki brand image paling tinggi masihlah Ninja, bahkan sang juara Sport Yamaha Vixion gak  masuk dalam 3 besar survei, ini membuktikan Ninja masih memiliki daya tarik yang sangat kuat!

Fitur, Rangka Deltabox yang jadi CIri Khas R series hilang, Arm biasa kalah dengan milik sang adik R15, Shock Link

buatan Lokal, adanya image CBU lebih baik dari lokal

Harga kemahalan untuk buatan lokal

– dll…

Nah disetiap index yang nantinya didapatkan, cermati secara mendalam, lalu analisa dengan hati-hati, tidak perlu terburu-buru tenang tapi pasti.

Lalu balikkan persepsi para calon konsumen, caranya dengan kegiatan sales dan promosi, event serta brand activity yang dibuat dengan elegant dan tepat sasaran (bukan “sekedar” diskon 7 jutaan, dan DP 0%)

Balik segala kekurangan menjadi keunggulan produk, sambiil terus menonjolkan kelebihan produk, seperti layanan 3S yang jauh lebih baik, serta mesin yang memiliki power terbesar di kelasnya.

Tapi ingat juga ini hanya sebagai upaya untuk bertahan, sambil menunggu New R25, head to head dengan new Ninja dan CBR 250 RR…

Nah itu baru setengah jalan, bagaimana membalikkanya?usaha apa yang harus dilakukan, yuk kita diskusi melanjutkan jalan selanjutnya, hehehehe.

About mariodevan

Makhluk terlanjur ganteng hehehehe, kelahiran manado, dan besar di surabaya, menyebut profesinya sebagai digital entrepreneurship (biar keren hihihi) | Menyukai semua yang berbau Otomotif dan juga suka belajar ilmu Marketing! | Bloger yang konsen menulis mengenai Motor, mobil, Analisis marketing otomotif, Sport dan semua yang dekat di sekitar. |Ingin mengHubungi penulis bisa di mariodevan@gmail.com, 085648012040 (whatsapp) | Social Media official | twitter : @mario_devan | FB page : https://www.facebook.com/mariodevanblog | Instagram : mariodevan
This entry was posted in Marketing, Motor and tagged , , , . Bookmark the permalink.

65 Responses to Siasat membalikkan posisi penjualan!!berkaca dari Ninja vs R25

  1. ardiantoyugo says:

    bener tuh… harusnya Yamaha lebih bisa ngayomi komunitas… image ninja emang bener bener masih menguasai… dan harga nih, kalo lokal bentuk kayak gitu dijual 53jutaan emang masih kemahalan… :mrgreen:

    headlamp LED ternyata bahaya lho: http://wp.me/p1eQhG-13q

    Liked by 1 person

  2. Rio says:

    Hmmm…..kaya kenal ama yang kasih info Kawasaki ya? #kabor 😀

    Marc Marquez 2015 Helmet, no Ant’s cartoon logo??

    Like

  3. Rideralam says:

    Yamaha salah besar membuang orang ini…

    Like

  4. java36 says:

    Mgkin langkah awalnya dengan upgrade si lokal ke versi eksport. Berani gak yah

    Like

  5. sugimasihada says:

    yamaholigan kemana ini ?

    benar kata kang madev diatas…..

    *kabuuuuur

    Like

  6. touringrider says:

    Yamaha and Friends mana ya suaranya…qqiqiqi….

    Like

  7. touringrider says:

    kelas harga segitu bukannya kelas Diskon 7 jutaan atau cuma pajang motor di Mall saja.. Mereka butuh effort yang lebih utk menumbuhkan rasa saling memiliki antara ATPM dan konsumen. Lha kalau semua konsumen dipukul rata.. yaitu dengan promo dan sales yang sama dengan kelasnya matic/bebek low end.. ya modiarrr…

    seperti kita menjamu Bos Mafia, apakah kita cukup menjamu mereka di kelas Dolly?? Inul vista atau warung pinggir jalan? tentunya kelasnya ya ndak seperti itu..

    Kelas ini walau nanggung ya, tapi masih segmented banget di Indonesia kang.

    wes mboh… sakkarepe Yamahmud..bhuahahaha

    Like

    • mariodevan says:

      sedap….. komentarny.. ilustrasinya juga maknyus wjwjwjwj

      Like

    • DC says:

      apakah layanan service R pit, trackday R series, dan touring R Series masih kurang?
      lebih banyak mana programnya dibanding kawasaki?

      Like

      • mariodevan says:

        kontinuitas program adalah point utamanny, bukan hanya program saat launching sja, ingat ninja itu sudah bertahun2 menguasai pasar 250, klo cuma itu sja rasany belum cukup….

        program kawasaki cukup banyak tpi memng mreka jrang diekspose media online, mreka lbh masuk ke komunitasny secara dlam.

        untuk mendukung lifestyle emotionalnya ini juga, kawasaki surabaya sampe membangun suatu kafe tempat nongkrong komunitas, di kantor main dealernya!!

        Like

  8. ocrit ngatasi says:

    mantan karyawan yamaha yach?

    Like

  9. poin 2.3.5 setuju ane.tp mau tak mau r25 harus ada facelift,kenapa?ini lebh logis dari pada diskon 7jt cicilan 0%, hanya akan melukai mereka yg(rela pantengin laptop bwt indent,rela byar 53jt,rela upping ups).haha.karena seharusya 53jt dapet deltabox,monocroslink,lampu sein nvl mash logis,kalaupupn tidak perbaiki kualitas material.

    Like

  10. niceguy says:

    Yamaha terlalu banyak mengecewakan harapan konsumen, coba diurut satu per satu :
    1. model mass pro ternyata tidak seganteng model prototype yg dipamerkan
    2. rangka bukan deltabox (mind set orang di Indonesia, sport yamaha adalah deltabox)
    3. swing arm bukan model almu banana (memang jatuhnya bakal lebih mahal sih)
    4. power “disunat” (padahal tujuannya untuk safety, tapi speedfreak nggak mau tau)
    5. harga ternyata “kurang murah” menurut anggapan kebanyakan orang (kan produk lokal?)
    6. paling parah dgn ulah dealer2 yang mempermainkan calon pembeli cash!!!

    Hasilnya? bisa dilihat sekarang, silahkan marketing yamaha gigit jari. Penyesalan tidak ada gunanya, nasi sudah jadi bubur. Seharusnya ini jadi pelajaran agar mereka mau introspeksi memperbaiki semua kekurangan dan satu yang paling penting : “DENGARKAN SUARA KONSUMEN!”

    Like

  11. WJS says:

    mantabhh sharingnya,…

    Like

  12. WJS says:

    memang tugas marketing itu berat,… dan ujung tombak perusahaan,…

    Like

  13. Thantanoz says:

    Yah bro.. Inget aja suspensi keras udah 5 tahun ga dibenerin.. Ngarep sales bertahan sambil nunggu New R25 keburu bangkotan haha..
    Justru poin kehancuran Y karena dia sangat pelit di R and D sehingga tidak ada pembenahan produk.. Kita bisa bandingkan dengan merk lain..
    Bahkan kawasaki yang sharenya kecil pun cukup royal di R and D.. Sales sejago apapun kalo disuruh berulang2 jual produk cacad ga mungkin sanggup bro

    Like

    • mariodevan says:

      R&D yamaha cukup royal kok hitung sja brp produk baru yg dimiliki yamaha tahun ini?

      soal pembenahan produk sya rasa krn kbijakan pra pngambil kputusannya sja, org R&D sdh memaparkn tpi belum disetuji krn lbh kpd hitungan cost gmna???

      pernah tau pertarungan low mpv avanza vs ertiga vs mobilio vs livina vs spin??

      avanza mndapatkn skor paling buruk disetiap majalah yang mengcompare segment low mpv, tpi knapa sampe saat ini posisi avanza belum tergoyahkan??

      cara2 yang madev umbar diatas dieksekusi oleh astra dengan strategi yang sangat brilian, merubah kekuranganny mnjdi kelebihan sambil menonjolkan kelebihanny, sparepart dan after sales….

      jangan pesimis donk, harus optimis sama produknya. .

      Like

  14. bimo96 says:

    Perlu dievaluasi ulang.. Alias dimusyawarahkan lagi..

    Like

  15. Rus bjs says:

    Iklan nya lebay asal klaim tidak sesuai fakta.. Contoh di matik 125cc nya harga sma sma yg 110cc power unggul 125cc consumsi bbm lebih irit dari metik 110cc lainya… Setelah di tes ala bloger tmcblog tidak terbukti…dan msh bnyk contoh” lainya ini di matic..
    di sport 250cc klaim 36ps produksi masal kurang dari 36ps

    150cc teknologi motogp bla bla bla.. Sementara kawasaki tanpa klaim bla” adem ayam mlh ttp laris…

    Like

  16. Thantanoz says:

    R and D baru royal tahun ini bro.. Tahun2 kemaren kaga.. Sedang H sudah bertahun2 royal.. Jelas perlu waktu sampe setara lagi..
    Avanza itu kemakan mobilio dan ertiga boss.. Tapi ya dari pricing mereka fight gila2an..
    Ga gampang merubah mindset masyarakat akan brand.. Perlu waktu lama.. T sudah sangat lama meraja.. Butuh produk yg berbeda sangat jauh kalau mau menggulingkannya.. Beda2 dikit orang pasti pilih T..
    Cuma kan udah terlihat share T juga emang turun

    Like

    • mariodevan says:

      bukan tahun ini lah, da dri 3th lalu, bikin motor kan g kyak bkin baju hitungan bulan jadi…

      tau dri mana kemakan mobilio dan ertiga hehhehehe?justru mobilio makan ertiga, dan livina…. sndgkan avanza melenggang sndiri, coba pantengin lgi data gaikindo… soal share turun krn T disegment LGCC terjepit, nah knapa kok bsa terjepit?pdhal pricing harga juga gila2an disegment ini…

      monggo cari solusi jangan hanya pandai cari alasan hahhaahaha

      Like

      • Thantanoz says:

        Hahaha coba dikau yang jualan sok bro.. Gw tantang deh.. Bicara sih gampang..
        Buka dealer Y kalo memang jago

        Like

        • mariodevan says:

          hahahahahaha sya ini juga jualan, bahkan mungkin ente jualan produk sya, pasti nangis2 mencret!…..
          memang tidak mudah, tpi kalo trus komplain, dan gak mau trima saran, bisakah pnjualan naik???

          diartikel ini qta cri solusi bersama, bukan ajang curhat barisan sakit hati, dan solusi ini bukan skala dealer… ini harus dilakukan setara Main dealer atau DDS atw atpm, sya tau lah kemampuan dealer Y seperti apa….. apalagi sring kena angin surga yang berbeda dengan kenyataan, jdi semangatny smakin loyo

          tpi sya brani trima tantangan ente, email sja contact ente…. sya ksih guidance buat dealernya, ikutin dengan tulus, stop complain…. slama 6bln, qta lihat hasilnya, wani piro??ada contact sya di bawah artikel

          Like

          • Thantanoz says:

            Ngapain ? Dealer tempat sy kerja peringkat 1 koq.. Bulan lalu sy jual 40 unit sebulan motor Y.. Murni konsumen langsung..
            Semua komplen konsumen sy hadapi dengan berani koq.. Sy selalu pede jual motor Y..
            Sy komen disini cuma siapa tau Y baca dan ada perbaikan haha..
            Coba madev jadi sales Y.. Bisa ga 100 sebulan jangan ODan yaaa..

            Like

            • Thantanoz says:

              Sorry bro kt damai aja yok hehe.. Intinya emang sy juga ngarepin perbaikan dari ATPM..
              Agak takut bernasib sama kayak S aja.. Ntar anak istri makan apa broooo..

              Like

              • mariodevan says:

                ya qta smua juga ingin atpm berubah… tpi hrus realitis juga, g mngkin pabrikan bsa bkin mtor bru dan perbaikan dng cepat, itulah yg sya berikan solusi sementara saat ini, buat atpm…..

                kasihan sales Y skg, pabrikan yg harusnya mnjdi garda trdepan g kliatan dlm promosi, malah mengandlakn dealernya buat bertarung bawa spanduk dilampu merah, harusnya malu mreka!!

                tenang aja bro, rejeki bagi org yg beruasaha psti trbuka dri sgala penjuru…. gak usah khawatir… percaya deh hehehehe

                Like

            • mariodevan says:

              masak sya balik jdi sales Y…. tahun 2004 wktu msh kuliah sya udah jdi sales otomotif…….
              skg ya da naik level donk….spertinya bro g ngerti dengan siapa sedang bicara…..??

              oh…. sales toh??belajar strategic marketing bro, biar diskusi bsa lebih nyambung

              Like

  17. gru says:

    Uda kang, g usah berdebat, level sales memang g akan ngerti kayak ginian, mana ya kang SAS dan kawan2 rindu juga komentar2 mreka yang mencerahkan….

    Ok lanjut di artikel….

    Menurut saya nie ya, disegment ini harga sangat gak berpengaruh
    Liat aja ninja, g perlu promo jor2an, g ada diskon, aftersalesny juga jelek banget, bengkel jarang, tpi jualan stabil!

    Sya sependapat dngan kang madev komunitas menjadi kunci utama disegment ini, yamaha harus belajar bnyak dri kawasaki.. Pake jurus sederhana, amati tiru modifikasi….

    Tips yang kang madev kasih ini bisa juga mnjdi solusi bagi Yamaha M3, yg jeblok

    Good job kang

    Like

  18. Fatah says:

    Ane sih org awam, gak ngerti marketing. Ane taunya tuh banyak oknum yamaha yg menghancurkan diri sendiri, produk baru yg lagi booming dimanfaatkan untuk upping price, yg mau beli cash dicuekin, harus inden berbulan-bulan tanpa kejelasan. jadinya banyak calon konsumen yg batal beli, banyak malah yg pada lari ke kompetitor. R25 sudah jadi korban, dan Nmax siap jadi korban berikutnya. Waspadalah….

    Like

    • sa469 says:

      setuju…ada teman pesen nmax, janjinya dua minggu dikirim barangnya. Sampe sekarang belum ada juga, tiap ditanyain masih diusahakan katanya, padahal nomor indennya masih diawal..pas dibilang “saya ditawarin dari dealer lain, gimana”..dijawabnya “ya silakan saja ambil dari dealer lain”…lah gimana ini?

      piye bro madev nek ngene iki?? #tepokjidat

      Like

      • mariodevan says:

        yup ini memang masalah klasik, dan g bisa dihindari untuk beberapa produk yg kapasitasny terbatas….

        mnurutq cara mengatasi inden yg perlu diperbaiki…. sales harus simpatik, seperti taglinenya revs your heart! konsumen akan ngerti kok klo diberi penjelasan yang baik…

        tambahin juga hadiah khusus bgi yg mau inden sbagai apresiasi…. ini juga untuk mnjaga loyalitas…

        dan atur dealer yg sewenang2 hanya mau jual kredit gak mau cash, berikan hotline customer servise ditulis besar2 ditiap dealer….

        ada keluhan dengan layanan frontliner kami?hubungi sekian,.ini juga buat shock terapi bagi para frontliner…

        Like

  19. SAS says:

    Mhm…setau saya y sudah jalankan riset dan indexing priority seperti no 1 dan no2. Dari tahun 2003 an. Dan mereka jauh lebih expert dari yang bro Mario jelaskan loh. Indexing juga cross indexing sudah dilakukan. Pertanyaannya why kok masih jatuh?

    Bisnis tidak bisa diselesaikan dgn ilmu marketing saja.

    Bird view diperlukan agar strategy bisnis yg benar bisa ditentukan. Istilah saya kodok tidak akan tahu mengenai kondisi yg dilihat burung di langit.

    Mhm…kali ini saya jadi rindu pandangan dari ketinggian ala mind genesis. Sayang itu blog sudah bubar.

    Kalau eksekusi komunitas saya setuju yamaha mainnya bayar. Nah komunitas bukan makhluk yg bisa dibeli. Yamaha bodoh di sini.

    Like

  20. tomcat says:

    serem euy ngebayangin kalo yamaha bakalan bernasib kek suzuki…alaamaaaaaak….. bakalan kembali ke jaman batu kalo honda melenggang sendirian…cuma gonta ganti striping ga da tekhnologi baru harga dinaikin

    Like

  21. jen payalok says:

    ekonomi melemah

    Like

  22. NuKasev says:

    Mas Madev, kekurangan R25 klo menurut saya malah bodinya ramping sama 2 silinder kok stereo nya gak keluar, jadinya malah mirip Cbr sama mono

    Like

    • mariodevan says:

      body ramping ya?
      kalo suara stereo sya kurng paham, krn sependengaran sya dlm keadaan standart knalpot suara R25 justru lbh ngebass….. nah suara strereo ini bkalan bener2 kdengaran wktu sudah ganti knalpot aftermarket

      Like

  23. ga kuat liat modelnya,,

    Like

  24. Ikhwan says:

    nice artikel masgan.. sekedar menambahkan : waktu mau beli motor sy menganalisa 2 brosur dari 2 merk Y dan H, yang dapat sy simpulkan adalah :

    KREDIT KEPEMILIKAN merk H, lebih mudah dan murah daripada Y.??

    di level harga yg sama misal Beat FI vs Mio M3, dengan harga yg relatif sama kenapa DP pembelian merk Y jauh lebih besar dibanding merk H?
    padahal Leasing sama tapi koq kebijakan harga kredit bisa beda ya??
    apakah skema kredit ini dari pihak leasingnya atau dari Dealernya??

    merk H lebih murah dan lebih mudah dijangkau oleh segala kalangan,sehingga ga heran kalo kemudian lebih banyak laku.
    trs syarat pengajuan sepertinya lebih mudah juga, pagi datang, siang proses, sore motor keluar,
    itu pengalaman pribadi saya beli di dealer merk H.

    Like

    • mariodevan says:

      tergantung area sih itu sob, kalo skg Y malah lbh mudah, ada promo minim dp tnpa tolak, klo H emang lbh murah misal dp 0 pas disurvei ditolak mnta ditambah…

      Like

      • Ikhwan says:

        ane beli minggu ini tadi motornya gan… tp ya itu spt sy bilang, msalah TDP koq H lebih murah tdk smpai separuh dari merk Y??? sptnya pihak leasing di intro sm H biar bs ngasih DP murah, herannya padahal harga sama, leasing sama, trs pas sy tny sm marketingnya koq DP nya tinggi yg merk Y, salesnya bilang emang udah gt dari kantor?

        kan aneh juga ya?? sptny merk H ngasih traceline sm para leasing2 biar ngikut cara mereka ttg DP tsb, shingga lbh terjangkau semua kalangan…
        pdhl tadinya sy mau ambil merk Y, tp krn TDP blm cukup akhirnya belok arah ke merk H..
        hahaha

        kejadian ini di daerah saya di kalimantan gan…

        Like

Coment gratis :D