Marketing analisis CBR 150 vs R15 by Empower ICM!!

Halo friends, obrolan menarik terjadi di artikel madev yang berjudul rencana Yamaha untuk mempercepat kehadiran R15 untuk menghadang kehadiran all New Honda CBR 150r.

artikel-nya disini

https://mariodevan.com/2015/09/22/busyetproyek-r15-v-3-dipercepat-buat-menangkis-kedatangan-all-new-cbr-150r/

Nah dari obrolan menarik di artikel tersebut, Mr. Wiyanto Sudjono dari Empower ICM, suhu marketing dunia otomotif yang sudah tidak asing lagi, melemparkan analisis mendalam-nya mengenai pasar sport fairing 150cc, dimana CBR 150r mampu unggul telak dari R15 dalam hal penjualan, dan kenapa hal tersebut bisa terjadi, Padahal R15 didukung desain yang ciamik dan racy, belum lagi memiliki  banana arm alumunium jelas mendongkrak tampilan.

R15 special edition livery movistar motogp

R15 special edition livery movistar motogp

Mr. Wiyanto menjabarkan 5 analisa dasar, dari 15 analisa yang biasa dipakai beliau sebagai metode untuk mengukur strategic business efektif diperusahaan-perusahaan klien beliau!!so ini ilmu yang dalam dan MAHAL sebenarnya, beruntunglah kita bisa belajar di blog ini secara gratis, hehehe

langsung saja berikut komentar-nya yang madev sadur dan jadikan artikel.

Analisa CS:
Sport fairing 150 bukan murni motor hobbies. Customer Indonesia, pada kelas market 150 cc sport, sebagian besar masih menggunakan motor sport 150cc fairing ini untuk kebutuhan multi fungsi. Jarang sekali yang memposisikan motor kepunyaannya sebagai product full hobbies. Akibatnya terjadi kompromi atas berbagai aspek dengan berbagai parameter pada saat proses pengambilan keputusan pembelian. Kebutuhan passion dan selera ego vs kebutuhan daily use. Misal kebutuhan kepuasan pamer, ego riding, racing feeling vs kebutuhan transportasi berangkat kerja, goncengin istri atau anak, belanja keb harian atau kondisi harian apapun yg sempat terpikir calon customers. Disini CBR150 lebih tahu market needs dan lebih dapat memenuhi semua aspek kompromi yg dibutuhkan calon pelanggannya.

AllNewHondaCBR150RTeaserAdv

Analisa VP:
R15 memiliki blurring positioning sebagai motor sport 150cc berfairing. “Lipstic image” tampil layaknya pure racing model secara desain dan ergonomic tapi tidak dipersenjatai dengan fitur dan kemampuan mesin yang mendukung.

Bahasa awamnya mesin harian tapi body sircuit. Bagi konsumen yang suka racy fairing model pasti kecewa dgn kemampuan mesinnya. Sedang bagi yang memiliki kebutuhan harian untuk model malah terlalu racy dan kurang elegant dalam pemakaian harian “katrok” “alay”. Ergonomi yang racy juga membuat mundur calon pemakai yg memiliki kebutuhan harian.
Sebaliknya CBR jelas memiliki positioning dan differensiasi yg sesuai serta mendukung CS yg sudah saya jelaskan di atas. Tidak perlu dijelaskan secara panjang lebar.

Yamaha R15 Racing Equipment modification

Analisa CH:
Honda memiliki marketing communication yang lebih tepat menggambarkan image productnya ke CS yang benar. Termasuk dalam kasus CBR150 ini. Sebaliknya Marketing Communication R15 diffusion menggabungkan berbagai kebutuhan image (yg tak sinergi) yang terpaksa dipadukan dalam satu paket promosi yg ekonomis.
Channeling BTL yang lebih agresive dan tepat…langsung ke core activation yaitu komunitas biker sport baru spread ke umum. Langkah ini berkebalikan dgn Yamaha R15 yang ditarik dari mass awareness ke core.

Apalagi ditambah setengah setengah saat menggarap corenya yaitu biker komuniti dalam kasus ini. Market Sport ini tidak bisa digarap dengan strategy dan digeneraliskan dgn benchmark market matic dan bebek yg cenderung mirip. Beda loh!
Network Honda yang lebih kuat dan perkasa juga didukung sales power yang lebih siap dan lebih memiliki fighting spirit tentunya juga berpengaruh apalagi pricing fitting yang lebih baik didukung oleh kemampuan kerjasama yang “manis” dengan leasing sehingga harga kredit yang mampu menghasilkan kira2 90persen penjualan juga lebih berdaya saing. Ketersediaan dan support barang yang lebih ready, merata, dan short indent time bound membantu mengurangi potential loss yang mungkin terjadi saat saat awal penetrasi product ini ke market.
bandingkan kondisi yang terjadi pada Yamaha dengan R15nya. Berkebalikan bukan?

cute SPG Yamaha R15

cute SPG Yamaha R15

Analisa CR:
Honda relatif lebih bagus menerima inputan konsumen dan komunitas. Terutama dalam kasus ini mengaca pada jalinan after sales service dan after sales gathering bagi konsumen motor sport 150cc berfairing. Sedang Yamaha dengan R15nya condong inkonsisten.

Walaupun dari CR belum membentuk shadow image yang baku dikarenakan ke2 produk ini masih relatif baru akan tetapi presepsi dan worm yang terbentuk sedikit banyak cukuplah memberikan kontribusi pada saat desicion phase saat seorang calon konsumen dihadapkan pada pilihan produk yang tersedia di market. Disini kedua brand yang bersaing ini harus konsistent dalam jangka panjang.

Bahaya jika inkonsisten loh. Termasuk dalam upaya menjaga resale value levelnya. Akhir akhir ini banyak produk Yamaha yang jatuh resale valuenya sedang Honda lebih mampu menjaga resale value produk produknya melalui upaya upaya retention. Nah sampai saat ini orang Indonesia masih memikirkan masalah resale value at least masih 3 besar parameter utama dalam pengambilan keputusan pembelian otomotive.

Apalagi product life cycle makin cepat loh! Jangan sampai saat dijual lagi harga bekas turun banyak. Bisa nombok banyak saat mau beli yg baru lagi.

CBR150r Repsol

Analisa BV:
Brand Value Honda pada tahun 2015 sudah jauh diatas Yamaha. (Sudah dibuktikan oleh banyak survei untuk mengukur BV atau Brand equity).
masuk ke Brand Value Product yaitu CBRseries dan Rseries (YZF mulai angsur angsur ditinggalkan dan digantikan dgn “R” yang lebih menjual). Penetrasi image CBR masih lebih kuat di sebagian besar masyarakat Indonesia. Khususnya generasi konservative yg biasanya “lebih pegang uang”. Sedang Rseries baru aja mulai ditancapkan oleh Yamaha Indonesia. Hal ini wajar wajar saja bila CBR masih lebih kuat secara BV.

Tapi juga ini berarti chance bagi Yamaha untuk menancapkan Image R series bagi generasi yg dinamic dan lebih muda sekaligus memperkuat BV Rseries di Indonesian Market.

Note:
Sebenarnya 5 analisa yang saya coba jabarkan diatas ini adalah sebagian kecil saja dari total 15 pilar analisa dari “Business Blue Print analysis method” yang diciptakan dan dikembangkan oleh Empower ICM ‘business strategic counsulting’. Business Blue Print analysis method ini secara total melingkupi 4 business DNA & 11business gen model yang terangkum dalam 15 pilar analisa.

Semoga bermanfaat bagi semuanya.

About mariodevan

Makhluk terlanjur ganteng hehehehe, kelahiran manado, dan besar di surabaya, menyebut profesinya sebagai digital entrepreneurship (biar keren hihihi) | Menyukai semua yang berbau Otomotif dan juga suka belajar ilmu Marketing! | Bloger yang konsen menulis mengenai Motor, mobil, Analisis marketing otomotif, Sport dan semua yang dekat di sekitar. |Ingin mengHubungi penulis bisa di mariodevan@gmail.com, 085648012040 (whatsapp) | Social Media official | twitter : @mario_devan | FB page : https://www.facebook.com/mariodevanblog | Instagram : mariodevan
This entry was posted in Marketing, Motor and tagged , , . Bookmark the permalink.

131 Responses to Marketing analisis CBR 150 vs R15 by Empower ICM!!

  1. ndesoedisi says:

    Siap-siap disebut tim Swat 😆

    Like

  2. bescorpio says:

    mantap analisisnya

    Liked by 1 person

  3. wtf170 says:

    analisa yg perlu ane baca 2 kali untuk tahu kesimpulannya

    Like

    • SAS says:

      Baca komen komen dari atas sampai bawah, kok masih belum ada yang nampaknya memahami analisis mr.wiyanto dengan jelas. Walau saya sendiri nangkepnya ya cuma setengah setengah tapi baca baca komen masih banyak yang gak ngamper jadi gamang. Jadi gak ada diskusi yang menarik dan berbobot nih. Jangan jangan bro Mario sendiri sebagai blogger yang mengangkat tulisan analisis ini sebagai artikel juga masih separuh separuh dan nyerempet aja memahami analisis beliau.

      Ayo diskusi dong.

      Like

      • mariodevan says:

        hhahahaha jujur sya juga harus baca berkali-kali untuk memahamii isi pemikiran beliau, tapi tulisannya ibarat lilin yang menerangi gelap disuatu ruangan, yang awalnya qta tidak bisa lihat, skg terlihat bentuknya walau masih samar2… (tergantung kemampuan pembaca masing2)

        terlihat jelas beliau menulis 5 pilar yang sangat dasar dan sanggup mengurai strategi masing-masing pabrikan…. dari 15 pilar yang ada.

        mulai dari sisi kepuasaan pelanggan, cara atpm beerkomunikasi dng konsumen, bahasa promosiny, sampe brand value dll…

        smuanya sangat jelas, sampe sya sndiri yang baca cuma bisa membatin dalam hati… damn kenapa gak terpikirkan????
        hahahahaha

        Like

  4. subaru says:

    Mantap, memang R series super nanggung.
    R15 nanggung model racy performa so so, kalo r25 performa bagus tapj model so so
    Perlu effort yang sangat besar untuk ngangkat r series… Lupakan yzf karena legenda sport yamaha di indonesia itu “rx”.. Coba bangkitkan kembali nama ” rx” dibanding “mt” sepertinya lebih mudah diterima

    Sekalian minta analisa big bikenya dong. Honda ane liat cara pendekatannya ke komunitas moge di mbah dukun sangat semangat. Beda ama yamaha yang jarang pedekate ke komunitas tapi lebih ke trackday..memang seperti itu atau engga diliput?

    Like

    • SAS says:

      Walaupun berat effort untuk angkat image R series tapi mau gag mau harus angkat. Ini sudah bagian dari strategy global Yamaha.

      Masalahnya YIMM memiliki langkah langkah yang itu itu saja atau masih ordinary dalam R campaign yg seharusnya bisa lebih innovative.

      Kayaknya YIMM harus berani sewa mr. Wiyanto untuk kasih konsultasi marketing strategic berikan strategi yang benar untuk hasil maximal di R series campaign ini.

      Tul gak bro mario?

      Liked by 1 person

    • mariodevan says:

      nantikan artikelnya khusus bahas big bike honda hehehe

      Like

  5. romo says:

    Yamaha bisa bercermin dari melejitnya penjualan vixion dan mx king, mesin sama sama sohc, yang tidak dimilliki r15 dan dimiliki oleh vixion dan mx king adalah kenyamanan digunakan harian

    Like

  6. Putra says:

    Mangut mangut aja lah..

    Like

  7. jemy lorasponelsar says:

    bahasa marketingnya mantep mas,mantep ga ngertinya haha… padahal gua jurusannya ada bahasa marketing jg,tapi kok ya ngerti dikit doang hehe,but sering sering ya mas bikin artikel keren kaya gini,artikel cbr kmrin,trus mt15,klo bisa suzuki yng satria fi sm sport 250’a mas ubek ubekin 😀

    Like

    • mariodevan says:

      hahahaha siap sob… baca berkali2 cukup membantu untuk mengerti… thanks sudah berkunjung

      Like

      • jemy lorasponelsar says:

        mesti jdi blogger kondang macam kang iwb nih mas devan harusnya *eh jgn ding,bnyk sales dan komen enggak bermutu nnti hahaha *peace kang iwb :v harus berusaha trus sob,psti nnti bisa setara kaya kobayogas atau pertamax 7 lah minimal,blog kang devan ga kalah bagus loh ilmunya 🙂

        Like

        • mariodevan says:

          hahahaha thanks sob dukungannya…

          rejeki masing2 bloger, amin sudah didoakan

          Like

          • SAS says:

            @mariodevan
            Rejeki itu harus diusahakan. Potensi sudah ada. Kenalan yang kasih bocoran pabrikan banyak. Bahkan yang sangat beda dari yang lain bro mario ini khan kenal dan memiliki relasi seorang master strategi mr.Wiyanto. nah itu yang tidak dimiliki blogger
            otomotif yang lain. Ini differentiation blog ini. Adanya dukungan dari master strategi baik ilmu maupun analisa yang maut maut itu adalah point keunggulan utama blog ini. Jadi harus bisa manfaatkan semaksimal mungkin agar bisa top level blog.
            Makin banyakin analisa marketing maut dari relasi bro mario yang master strategi marketing itu. Differentiation dgn blog lain makin kuat dan keunggulan ini susah dicari lawan yang sepadan.

            Saran aja gitu.

            Liked by 1 person

    • SAS says:

      @jemy

      Ilmu marketing ginian gag ada di bangku kuliah bro. Ini marketing terapan yang gak pernah dibagikan di dunia pendidikan. Rahasia banget ilmu ginian. ini bagian dari competitive advatages leading companies dalam menguasai market.

      Liked by 1 person

  8. macantua.com says:

    Bahasannya “jeroooo pisan” jleb banget sebenernya dimana Yamaha yang berimage kencang kasih mesin yang daily use. Sementara yg “kebapak bapak an” kasih engine yang lebih menyita adrenaline… Honda bisa banget nonjok atas bawah….

    http://macantua.com/2015/09/24/tabung-reservoir-radiator-sonic-150-r-hitam-gimana-cara-ngechecknya/

    Liked by 1 person

  9. bescorpio says:

    saya lihat dari sisi lain ya mas, R15 adalah desain Yamaha India, sesuai dengan pasar India. Itupun perlu waktu beberapa tahun kemudian untuk diproduksi di Indonesia. Hal yang tidak diduga adalah riset AHM terhadap pasar Indonesia sehingga menghasilkan produk yang benar2 sesuai dengan keinginan pasar lokal. Sepertinya YIMM kecolongan atau diam2 juga sudah bersiap meluncurkan R15 versi Indonesia?

    Like

  10. Rideralam says:

    Blogger marketer… Noted!

    Like

  11. blade-in says:

    Di tengah perlambatan ekonomi yg berimbas pada turunnya daya beli masyarakat dalam 2-3 bulan terakhir. Hampir semua varian sport medium dan premium turun kecuali NVA dan CBR150… Hebat ya kedua motor ini bisa jualan manteng di angka 30 dan 5 ribuan. Tanya knapa???!!! Jawabannya jelas. Jaga gengsi dan numpuk stok. Akhir tahun diskon dan hadiah gede2an !!!

    Like

    • mariodevan says:

      sbenarnya kalo mau liat jualan secara real bisa gunakan data polreg… data registarsi kendaraan di samsat, jdi bisa ketahuan secara real berapa penjualan yang sbenarnya, bukan data distribusi aisi ke dealer2….

      syang data ini gak bsa diakses smbarangan, dan jika dishare diblog, malah nanti akan jadi senjata buat saling BC….

      dan dri data ini trlihat R15 vs CBR 150 sudah 1 banding 2….

      Like

  12. ruru says:

    Yg mbeliin motor kan bapake. Bapake gak kenal Yamaha R series. Kalo motor sport bapake cuma tau Ninja sama CBR. Branding “R15” dan “R25” belum nempel bgt di mindset bapake brooo.. Andai SIS nelorin TS lagi, dijamin bapake juga lbh pilih TS dr pada KLX. Krn image trail “TS” lbh nempel dr pd “KLX”.

    Di kelas “motor yg beliin bapake” yg lbh laku ya yg ada di mindset bapake. Lain di kelas “udh beli motor sendiri” org2nya udh melek internet. Udh tau motor sport bkn cm Ninja atau CBR. Mereka itulah buyer R25 dan R15 sejauh ini. Makanya kalo bapake ktm R25/R15 bapake nanya “ini Ninja apa CBR?” Wkwkwkwk…

    Like

    • mariodevan says:

      gak smua sob… kalo dlu memang orang tua pegang peranan penting, skg orang tua lebih ngikutin mau anak, gak dibeliin gondok, ancem bunuh diri hehehe… mtor seperti satria fu juga kan yang beli remaja2 kebanyakan… duit dri mana mereka??ya bapaknya….

      gak heran vixion laris manis, dikalangan tua muda,mio generasi pertama juga, mampu menembus pasar orang tua sbenarnya ini kesempatan buat Yamaha, kalo bisa maksimalin seperti wktu mio dan vixion hadir, memberikan value terbaik dan berbeda dari kompetitor

      Like

    • roy says:

      bapake tertipu ternyata dgn nama dan selera bapake mesin ny lebih kencang dari yg selera anak mudae

      Like

    • rocker says:

      panjang amat kek curhat 😀

      2015 udah jamannya internet mudah tapi kepatok brand motor yg itu itu aja?
      MENDING IDUP DI JAMAN BATU BARENG FLINTSTONE BRO hihiih 😀

      Like

  13. pik says:

    bahasa marketing yg jero pisan euy, perlu beberapa waktu untuk memahaminya,…..tapi lumayan pahamlah dikit,hehehh.

    balik lagi ke masalah r15. mungkin ada baiknya klo masih menggunakan mesin sohc, yamaha mendingan jgn dulu deh ngeluarin r15 generasi3. soalnya takutnya ntar pas penjualan digempur habis-habisan ama new cbr150.

    Like

  14. rocker says:

    sebenernya ni pasar motor mirip mirip produk lain, kayak hp, tv atau yg paling dket ma kita brand rokok, brp bnyak rokok baru yg muncul dengan varian baru dan kemasan baru, tapi yg bertahan dan kuat ? masih djarum, sampoerna, Djisamsoe, Marlboro, garpit. merek dan varian yg lainnya cuman sepintas dan pelipur lara doang kan? yg megang ya tetep brand diatas itu

    Like

    • mariodevan says:

      hape, elektronik banyak perubahan lho..
      Hape… dulu Nokia, motorola, sony,blackbery…. skg??

      samsung, xiaomi, lenovo, apple….

      elektronik, dulu dikuasai jepang, skg duo korea gak terkalahkan ditmbah pemain dri cina macam Haier…..

      intinya inovasi atau mati!!

      Like

      • SAS says:

        Inovasi juga harus ada arah yang tepat dan strategy yang benar. Jangan jangan inovasi kita malah lebih menguntungkan posisi kompetitor. Atau inovasi kita malah menggiringbkita ke jurang kehancuran.

        Like

        • rocker says:

          inovasi dikita cuman sedikit, karena kita negara lamban dan cenderung nunggu negara maju dluan pake baru kita, yg dilakukan brand besar dikita cuman ngegerus konsumen di negeri konsumtif

          Like

  15. aditya says:

    terserah presiden yamaha dan honda daaah , setau ku sih selagi aku pake r15 emng ok ok aja asal ngerti nurunin shock dan modif hehe mungkin itu alasan org bnyk yg ambil.cbr , tidak mau kluar uang berlebih yaaa kembali ke kita nya suka yg mana

    Like

  16. SAS says:

    Heran pada kemana para fb kok gag nongol nongol ? Tanya @mariodevan

    Like

  17. prabu says:

    Jika sebuah produk sudah sesuai ekseptasi pasar,inden tidak terlalu lama,harga kompetitif,maka iklan itu tidak begitu penting.

    Like

  18. viki says:

    saya betah disini, banyak ilmu strategi marketingnya dan minim fb

    Like

  19. Wowo says:

    Wajar CBR150 laris !!

    Bodi sama plek dgn 250cc ,
    mending ambil cbr150 !!

    tapi , market sharenya 250 yang menjadi korban !!

    secara performa lebih suka R15 !! (standar)
    Ngisi dari gear1 – 6 bahkan tdak ngedrop di rpm tinggi
    CBR150 gear 1 – 3 lemot tapi 4 – 6 mantap ngisi diRpm atas

    Sbenarnya R15 gak ngedrop ,diRpm atas !!
    cuma kalo makenya CBR150 dulu , berasa berat memang Rpm atasnya R15 !!
    maklumlah Overbore dan stroke !! Bukan DOHC/SOHCnya loh

    Like

  20. Asep Jk says:

    yeah . ini baru blog otomotif + blajar ekonomi 😀 jdi nya otonomie

    Like

  21. @mario
    Thanks komenku dah diapresiasi dalam bentuk artikel.

    Like

  22. @Sas
    Cs mewakili dimensi insight pelanggan yg dijadikan target market. Sedang VP mewakili value yg ditawarkan akibat suatu preposition. (Harap bedakan dgn positioning) 2 dimensi ini terhubung secara presepsi dan emosi oleh BV yang terbentuk akibat CS dan VP di antaranya. Sedangkan BV sendiri sebenarnya bisa di set dari awal mula sebagai blue print bisnis lewat salah satu dari 4 DNA bisnis. (Sehingga 4 pilar lain di sekeliling BV ikut tumbuh dalam DNA yg tersetting ini)

    Nah Channel dan Relationship adalah 2 jalur fisik , kontak, dan relasi, emosional yang menjadi jembatan antara VP dan CS agar terjadi transaksi. Keduanya dipengarui oleh BV dan mempengaruhi BV juga.

    Sebenarnya VP dan CH, VP dan CR, dan semua elemen / pilar ini memiliki hub yg khas dan khusus. Merubah 1 akan mempengaruhi yg lainnya.

    Semoga berguna.

    Like

  23. mas gun's says:

    semakin di banungan semakin rieut eung,,can nepi tak sayah nyah

    Like

  24. SAS says:

    @mariodevan

    Super request blognya bro Mario menghadirkan juga tulisan atau setidaknya pendapat Mr.WS tiap minggu sebagai bagian artikel pembelajaran marketing.
    Makin asyik disini.

    Like

  25. hadi says:

    Klo 5 level ini mudah d pikirkan kok sbnr nya olh org awam….cma krn gaya penulisannya yg lumayan tinggi jdi gak mudah d cerna scr leter lecht olh kebnynkn org suka otomotif dn awam marketing terapan…intinya tulisan ni cma yah sudah ad d otak masing2 para pembeli CBR150 yg telah lebih memilih cbr d banding r15….gampang kok d nalar sendiri lo mpe levl 5 ini mah klo kita memposisikan brpikir d sisi konsumen r2 entry level 150 cc sport!

    Like

    • mariodevan says:

      yup karena sudah ditulis sangat gamblang jdi mudah dipahami!

      yang susah itu adLah mencapai kesimpulan tersebut, dan mampu menganalisis suatu perkara yang terjadi!! btuh orang2 dng kemampuan mendalm dan visioner….

      belum lagi menjabarkan hubungan antar pilar, dan menyerap informasi luar biasa ini untuk digunakan dan diterapkan dalam strategi corporate….

      ibarat ada besi yang patah, kita tau dan mampu mengerti posisi besi patah itu dan harus disambung, tpi tdk smua orang mampu dan memiliki skill Menge-Las yang baik, apalagi skil menge-Las dalam air!!

      Thanks atas kunjunganny, Salam

      Like

      • ring piston says:

        Kalau pandangan saya gak sederhana macam bro hadi. Sebab bisa jadi anggap gampang karena nangkap kulitnya doank ya. Yg agak susah justru benang merah tiap element dan pengaruhnya ke masing masing element itu. Sebenarnya kalau dipahami akan semakin dalam dan dalam loh.

        Like

        • mariodevan says:

          setuju banget….

          Like

          • ring piston says:

            Coba apa element ke 6-15. Jadi penasaran. Moga moga bro hadi bisa jabarkan juga …

            Saya gak kepikir. Blank.

            Bro Mario bisa bantu tambahkan?

            Like

            • SAS says:

              Kadang manusia seringkali merasa sudah tahu seutuhnya padahal baru mengicip kulit buahnya.

              Like

            • mariodevan says:

              dri ke 5 pilar diatas saja masih bnyak yg bisa didalami dan dibedah terutama jika kita mau sdikit mundur untuk membahas DNA product…. maka rahasia2 lain bisa terbongkar… karena jujur sya sndiri blank soal pilar yang lain hahahaha….

              yang ada dipikiran sya slah satu pilar lain mungkin Timing!! CBR timing-nya tepat saat keluar dan saat kluar tidak hanya sekedar motor CBU yang dilokalkan, tpi benar-benar baru, berbeda dengan R15 yang sudah dri tahun jebot muncul di india tpi terasa terlambat masuk ke indo, momentumnya hilang!! selain itu membuat sudah banyak part modifikasi R15 yang langsung pNp dng vixion, image vixion modif akhirnya membunuh R15!!

              Like

  26. SAS says:

    Jarang suatu produk baru atau facelift bisa langsung menggilas kompetitor yang head to head dalam waktu singkat. Dalam hitungan beberapa bulan langsung bisa gunting market share lawan. Terutama kalau kompetitornya adalah market leader. Sejauh ini yang saya ikuti ya blade dan cbr150 baru ini.

    Bandingkan beat vs mio yang perang berkepanjangan, atau soul dan xeon yang gagal menggasak vario.
    Bahkan keberhasilan vixion membungkam honda tiger butuh waktu tahunan. Dan sebaliknya cb vs vixion masih progress sampai hari ini.

    Dari penjelasan mr.WS inilah terkuak … Apa yang bikin cepat dan mengapa lambat.

    Ayo diskusi lanjut ya?
    Yang nangkap point saya bisa bahas.
    Sementara apa yg saya tangkap, saya keep dulu aja. Biar rame diskusi banyak pihak.
    @mariodevan
    @bdt
    @o=o

    Like

    • ryan says:

      Cbr150 lokal emang langsung nohok. Terbukti dijalanan mudah ditemukan. Beda ama r15. Apa komunitas aja yang beli ya. Tapi konsumen umum kagak ada beli bro?

      Like

  27. adhe145 says:

    Klo motor sih ane pilih cbr150 sempak version tp bodi kurang sreg, cbr150 lokal vario version semua’y ga sreg,
    R15 lele version body bagus racy abis cm bosen ma mesin’y sama lampu depan.
    Nunggu neng R15 Fitri, penasaran uey.

    Like

    • adhe145 says:

      R15v2 kurang diminati sekarang coz mungkin dari sektor mesin, kemarin r15 diminati coz tetangga sebelah cbr150 asli cbu dan operpret, pas dilokalin senjata sama soal harga, r15 tetep kalah soal mesin.

      Like

  28. superCar says:

    Ampir nembus 100 nih

    Like

  29. superCar says:

    Sudah tembus 100 jarang jarang artikel berbobot diikuti banyak komennya.

    Like

  30. bdt says:

    jelas yg komen sepi,

    ini bicara materi marketing kelas berat, bukan kelas s1, tapi s2.

    yg bisa komen lebih cuma dosen sama profesional yg kerjanya emang ginian aja

    Like

  31. LupaNarikRem says:

    walah rame, Ikut komeng bro Madev. 100% Setuju sama analisanya. Ane jadi tertarik terjun di dunia marketing hahahaha.

    emang image piksen modif yang sepertinya membuat enggan para konsumen yang mengutamakan gengsi pas beli motor Full Fairing. ane sempet kelimpungan pas milih R15 atau CBR. karna banyak yang bilang R15 itu vixion yang difairingin jadinya milih CBR. temen2 yg beli CBR juga kebanyakan yang gak kesampean beli R25. kalo ditanya kenapa gak R15 karna ergonominya R15 yg gak cocok buat harian terutama buat pembonceng. jadi kalo sektor performa IMHO, gak semua konsumen pengaruh. karna ya yang udah dibahas tadi jadi perhitungan konsumen. CMIIW 😀

    Like

  32. bdt says:

    dan yg pengen keren , biasanya mending naek kelas.

    kalu berkutat di 150cc, yach numpang keren aja, beda di baju aja,

    mesin mah yach cuma tambah garem dikit, tambah cabe dikit

    Like

    • superCar says:

      Kalau kelas 250 sih enjin harus oke. Keren iya oke. Kalau buat harian tujuannya ya 150 aja. Kalau 250 buat nyalurin hobi dan passion.

      Like

      • bdt says:

        r25 gimana om, enjin oke, tapi memble di penjualan?

        Like

        • SAS says:

          R25 enjin ok, frame cupu, bodi pas pasan. Overall kurang menarik. Kalau 250 khan kelas hobi. Bukan kuda beban harian. Jadi ya pastinya pilih ninja aja sehingga cupu r25 di penjualan.

          Like

          • mariodevan says:

            R25 motor tanggung, sbagai penantang harusny Yamaha memberikan lebih bagi R25 dibandingkan ninja, tpi Yamaha hanya menggunakan Ninja 250 sbagai benchmark…. dan berharap dng jaringan dealer dan pnjualan Yamaha yang lbh banyak bsa mnjadi daya jual lebih dri R25, mungkin mreka lupa, karakter sport 250 berbeda dng jualan Vixion.

            Like

          • bdt says:

            frame khan sama dgn ninja dan cbr om,

            jadi cuma 2 masalahnya :

            body lebih macho ninja
            harga mestinya di range maks 50 jt

            Like

        • LupaNarikRem says:

          R25 masih belum mampu Geser nama ninja. Kasusnya sama kaya CBR dan R15 ini. Karna ninja itu imagenya kencang, jadi pasar lebih suka ninja. R Series masih belum punya Image di mata orang indonesia. Terlebih ninja udah ada di jamannya NSR waktu 2tak. 250 cc karbu dari tahun 2008. R Series? mayoritas masyarakat Indonesia kan baru tau tahun 2014 pas R25 & R15 nongol.

          Oiya, sama harganya juga. Masak buatan lokal sama CBU harganyanya beda tipis. Andai R25 naro harga di kisaraan 45-50jt pasti laku keras. Ane salah satu yg mau beli R25 gak jadi karna harga, jadinya pilih CBR. Wkwk

          Like

          • SAS says:

            Kembali ke r15 vs cbr150. Cbr 150 terasa pas semuanya. Gak heran laku keras. Melihat analisa Mr.WS ungul cbr di semua lini pilar analisa. Yamaha harus kerja keras jika mau r15 fight back.

            Like

  33. SmartInnovation says:

    Ada komen bagus di sini
    https://mygoldmachine.wordpress.com/2015/09/25/yamaha-r15-vs-honda-cbr150/

    Artikel dgn pembahasan analisis mr.Wiyanto juga.

    Ada komentar yang bagus dan info menarik.

    Like

  34. Pingback: Yuk ikutan Business Coaching gratis di Surabaya! | mario devan Blog's

  35. Pingback: Perang sport fairing 150cc di 2016, Honda CBR semester pertama, R15 kedua, PANAS!! | mario devan Blog's

  36. blog motoF says:

    strategi yang dipakai mereka cukup agresif menurut saya. dalam hal ini honda juga beberapa kali jatuh bangun dalam menghadapi pasar sport 150cc sampai akhirnya berhasil membuat produk yang di sukai masyarakat indonesia. selain itu akibat dari beberapa kali kegagalan ini honda mampu meracik sebuah motor sport 150cc daily use dengan karakter motogp yang sesuai dengan masyarakat kita

    jadi ibarat kata ini motor daily use tapi jika di pakai circuit sudah ready
    selain itu bentuknya kalau di liat juga bagus dan tidak jelek

    kecuali jika yamaha melalui body r15nya menanamkan mesin 500cc mungkin akan beda jadinya

    itu saja analisa nya

    Like

  37. Pingback: Trend Market sport fairing bergeser ke arah Racy!saatnya Yamaha habis2an disini! | mario devan Blog's

Coment gratis :D