Halo friends, obrolan menarik terjadi di artikel madev yang berjudul rencana Yamaha untuk mempercepat kehadiran R15 untuk menghadang kehadiran all New Honda CBR 150r.
artikel-nya disini
Nah dari obrolan menarik di artikel tersebut, Mr. Wiyanto Sudjono dari Empower ICM, suhu marketing dunia otomotif yang sudah tidak asing lagi, melemparkan analisis mendalam-nya mengenai pasar sport fairing 150cc, dimana CBR 150r mampu unggul telak dari R15 dalam hal penjualan, dan kenapa hal tersebut bisa terjadi, Padahal R15 didukung desain yang ciamik dan racy, belum lagi memiliki banana arm alumunium jelas mendongkrak tampilan.
Mr. Wiyanto menjabarkan 5 analisa dasar, dari 15 analisa yang biasa dipakai beliau sebagai metode untuk mengukur strategic business efektif diperusahaan-perusahaan klien beliau!!so ini ilmu yang dalam dan MAHAL sebenarnya, beruntunglah kita bisa belajar di blog ini secara gratis, hehehe
langsung saja berikut komentar-nya yang madev sadur dan jadikan artikel.
Analisa CS:
Sport fairing 150 bukan murni motor hobbies. Customer Indonesia, pada kelas market 150 cc sport, sebagian besar masih menggunakan motor sport 150cc fairing ini untuk kebutuhan multi fungsi. Jarang sekali yang memposisikan motor kepunyaannya sebagai product full hobbies. Akibatnya terjadi kompromi atas berbagai aspek dengan berbagai parameter pada saat proses pengambilan keputusan pembelian. Kebutuhan passion dan selera ego vs kebutuhan daily use. Misal kebutuhan kepuasan pamer, ego riding, racing feeling vs kebutuhan transportasi berangkat kerja, goncengin istri atau anak, belanja keb harian atau kondisi harian apapun yg sempat terpikir calon customers. Disini CBR150 lebih tahu market needs dan lebih dapat memenuhi semua aspek kompromi yg dibutuhkan calon pelanggannya.
Analisa VP:
R15 memiliki blurring positioning sebagai motor sport 150cc berfairing. “Lipstic image” tampil layaknya pure racing model secara desain dan ergonomic tapi tidak dipersenjatai dengan fitur dan kemampuan mesin yang mendukung.
Bahasa awamnya mesin harian tapi body sircuit. Bagi konsumen yang suka racy fairing model pasti kecewa dgn kemampuan mesinnya. Sedang bagi yang memiliki kebutuhan harian untuk model malah terlalu racy dan kurang elegant dalam pemakaian harian “katrok” “alay”. Ergonomi yang racy juga membuat mundur calon pemakai yg memiliki kebutuhan harian.
Sebaliknya CBR jelas memiliki positioning dan differensiasi yg sesuai serta mendukung CS yg sudah saya jelaskan di atas. Tidak perlu dijelaskan secara panjang lebar.
Analisa CH:
Honda memiliki marketing communication yang lebih tepat menggambarkan image productnya ke CS yang benar. Termasuk dalam kasus CBR150 ini. Sebaliknya Marketing Communication R15 diffusion menggabungkan berbagai kebutuhan image (yg tak sinergi) yang terpaksa dipadukan dalam satu paket promosi yg ekonomis.
Channeling BTL yang lebih agresive dan tepat…langsung ke core activation yaitu komunitas biker sport baru spread ke umum. Langkah ini berkebalikan dgn Yamaha R15 yang ditarik dari mass awareness ke core.
Apalagi ditambah setengah setengah saat menggarap corenya yaitu biker komuniti dalam kasus ini. Market Sport ini tidak bisa digarap dengan strategy dan digeneraliskan dgn benchmark market matic dan bebek yg cenderung mirip. Beda loh!
Network Honda yang lebih kuat dan perkasa juga didukung sales power yang lebih siap dan lebih memiliki fighting spirit tentunya juga berpengaruh apalagi pricing fitting yang lebih baik didukung oleh kemampuan kerjasama yang “manis” dengan leasing sehingga harga kredit yang mampu menghasilkan kira2 90persen penjualan juga lebih berdaya saing. Ketersediaan dan support barang yang lebih ready, merata, dan short indent time bound membantu mengurangi potential loss yang mungkin terjadi saat saat awal penetrasi product ini ke market.
bandingkan kondisi yang terjadi pada Yamaha dengan R15nya. Berkebalikan bukan?
Analisa CR:
Honda relatif lebih bagus menerima inputan konsumen dan komunitas. Terutama dalam kasus ini mengaca pada jalinan after sales service dan after sales gathering bagi konsumen motor sport 150cc berfairing. Sedang Yamaha dengan R15nya condong inkonsisten.
Walaupun dari CR belum membentuk shadow image yang baku dikarenakan ke2 produk ini masih relatif baru akan tetapi presepsi dan worm yang terbentuk sedikit banyak cukuplah memberikan kontribusi pada saat desicion phase saat seorang calon konsumen dihadapkan pada pilihan produk yang tersedia di market. Disini kedua brand yang bersaing ini harus konsistent dalam jangka panjang.
Bahaya jika inkonsisten loh. Termasuk dalam upaya menjaga resale value levelnya. Akhir akhir ini banyak produk Yamaha yang jatuh resale valuenya sedang Honda lebih mampu menjaga resale value produk produknya melalui upaya upaya retention. Nah sampai saat ini orang Indonesia masih memikirkan masalah resale value at least masih 3 besar parameter utama dalam pengambilan keputusan pembelian otomotive.
Apalagi product life cycle makin cepat loh! Jangan sampai saat dijual lagi harga bekas turun banyak. Bisa nombok banyak saat mau beli yg baru lagi.
Analisa BV:
Brand Value Honda pada tahun 2015 sudah jauh diatas Yamaha. (Sudah dibuktikan oleh banyak survei untuk mengukur BV atau Brand equity).
masuk ke Brand Value Product yaitu CBRseries dan Rseries (YZF mulai angsur angsur ditinggalkan dan digantikan dgn “R” yang lebih menjual). Penetrasi image CBR masih lebih kuat di sebagian besar masyarakat Indonesia. Khususnya generasi konservative yg biasanya “lebih pegang uang”. Sedang Rseries baru aja mulai ditancapkan oleh Yamaha Indonesia. Hal ini wajar wajar saja bila CBR masih lebih kuat secara BV.
Tapi juga ini berarti chance bagi Yamaha untuk menancapkan Image R series bagi generasi yg dinamic dan lebih muda sekaligus memperkuat BV Rseries di Indonesian Market.
Note:
Sebenarnya 5 analisa yang saya coba jabarkan diatas ini adalah sebagian kecil saja dari total 15 pilar analisa dari “Business Blue Print analysis method” yang diciptakan dan dikembangkan oleh Empower ICM ‘business strategic counsulting’. Business Blue Print analysis method ini secara total melingkupi 4 business DNA & 11business gen model yang terangkum dalam 15 pilar analisa.
Semoga bermanfaat bagi semuanya.
- Yamaha Gelar Program Tukar Tambah Spesial di Bulan Ramadan dan Libur Lebaran
- Mudik Nyaman dan Terlindungi dengan Aplikasi Brompit
- Mudik Nyaman dan Aman Bersama Yamaha!
- Oli Yamalube, Perawatan Mesin Optimal dan Hadiah Berlimpah!
- Mudik Nyaman dengan Motor Yamaha, Dapatkan Diskon hingga Rp 1,5 Juta!
- Astra Honda Motor adakan iftar Blogger dan Vlogger 2024!
- Yamaha Gear 125 Tampil Lebih Menawan dengan Warna Baru, kini telah hadir di dealer seantero Jatim dan nusra!
- Silahturahmi Yamaha Indonesia bareng Blogger!
- Belanja Motor Yamaha Makin Mudah dengan Live Shopping di TIKTOK!
- Yamaha STSJ Bagikan 4 Motor Gratis di Pasar Malam Tjap Toendjoengan!
- Yamaha STSJ Hadirkan Diskon Spesial LEXi LX 155 di Bulan Ramadhan
- Portfolio Mario Devan
- Yamaha Ajak Awak Media Uji Ketangguhan Lexi LX 155 di Bali
- Yamaha PG1 akan masuk ke Indonesia?
- Serbu Booth Yamaha di IIMS 2024! Warna Baru, Promo Menggoda, dan Banyak Kejutan!
- Rayakan Semangat Demokrasi dengan Diskon Spesial Service Yamaha!
- Yamaha STSJ Manjakan Konsumen dengan Diskon Spesial di Hari Kasih Sayang dan juga pemilu!
- Yamaha Fazzio Hybrid-Connected 2024: makin keren, makin bebas berekspresi!
- Muncul yamaha Lexy 155cc, Yamaha Optimis kenaikan penjualan hingga 30%
- XMAX Connected Tampil Lebih Sporty dengan Sentuhan Warna dan Grafis Baru
Siap-siap disebut tim Swat 😆
LikeLike
walah… ini mah komandannya team swat, yang rancang strategi, wkwkwkwk
LikeLike
Hahahahaaaa
LikeLike
atas gw anggota SWAT inti
LikeLike
walah fitnah lah wong motor ane Xeong… wakakakaka
LikeLike
Nunjuk mang Arul wkwkwkwk
LikeLike
oh… kalo itu benar adanya hahahaaha
LikeLike
Wakakakak
LikeLike
Mana mana,tim Sawat..?
http://bakulkangkungjpr1.com/2015/09/24/fungsi-lain-behel-model-tanduk/
LikeLike
lah ini…. nongol hahaha
LikeLike
Atas ane juga SWAT ini… 😀
http://anangcozz.com/2015/09/24/mengintip-resep-mujarab-yamaha-jupiter-mx-king-150-motor-juara-di-kejurnas-tasikmalaya/
LikeLike
mantap analisisnya
LikeLiked by 1 person
sip….
LikeLike
@mariodevan
Mohon bro jelaskan apa itu analisa CR? Apa itu analisa CH? BV, CS dan VP. Thanks.
LikeLike
tungu penjelasan panjang dari mr. WS saja ya….
LikeLike
Wah harus mesti sabar sabar nunggu mr.Wiyanto muncul kasih komentar dong. Jarang jarang munculnya padahal.
LikeLike
hahahaha kalo sya bahas kurang afdol rasanya, aneh aja, bentar sya PM…. diusahakan hri ini sudah terjawab….
LikeLike
Jangan jangan pada gak ngerti semua analisis mendalam yang super dalam ini? #edisipadabuta
LikeLike
itu sangat benar skali hahahaahhaa
LikeLike
analisa yg perlu ane baca 2 kali untuk tahu kesimpulannya
LikeLike
Baca komen komen dari atas sampai bawah, kok masih belum ada yang nampaknya memahami analisis mr.wiyanto dengan jelas. Walau saya sendiri nangkepnya ya cuma setengah setengah tapi baca baca komen masih banyak yang gak ngamper jadi gamang. Jadi gak ada diskusi yang menarik dan berbobot nih. Jangan jangan bro Mario sendiri sebagai blogger yang mengangkat tulisan analisis ini sebagai artikel juga masih separuh separuh dan nyerempet aja memahami analisis beliau.
Ayo diskusi dong.
LikeLike
hhahahaha jujur sya juga harus baca berkali-kali untuk memahamii isi pemikiran beliau, tapi tulisannya ibarat lilin yang menerangi gelap disuatu ruangan, yang awalnya qta tidak bisa lihat, skg terlihat bentuknya walau masih samar2… (tergantung kemampuan pembaca masing2)
terlihat jelas beliau menulis 5 pilar yang sangat dasar dan sanggup mengurai strategi masing-masing pabrikan…. dari 15 pilar yang ada.
mulai dari sisi kepuasaan pelanggan, cara atpm beerkomunikasi dng konsumen, bahasa promosiny, sampe brand value dll…
smuanya sangat jelas, sampe sya sndiri yang baca cuma bisa membatin dalam hati… damn kenapa gak terpikirkan????
hahahahaha
LikeLike
Yes ibarat lilin yang menerangi ruangan yang gelap pet.
LikeLike
Mantap, memang R series super nanggung.
R15 nanggung model racy performa so so, kalo r25 performa bagus tapj model so so
Perlu effort yang sangat besar untuk ngangkat r series… Lupakan yzf karena legenda sport yamaha di indonesia itu “rx”.. Coba bangkitkan kembali nama ” rx” dibanding “mt” sepertinya lebih mudah diterima
Sekalian minta analisa big bikenya dong. Honda ane liat cara pendekatannya ke komunitas moge di mbah dukun sangat semangat. Beda ama yamaha yang jarang pedekate ke komunitas tapi lebih ke trackday..memang seperti itu atau engga diliput?
LikeLike
Walaupun berat effort untuk angkat image R series tapi mau gag mau harus angkat. Ini sudah bagian dari strategy global Yamaha.
Masalahnya YIMM memiliki langkah langkah yang itu itu saja atau masih ordinary dalam R campaign yg seharusnya bisa lebih innovative.
Kayaknya YIMM harus berani sewa mr. Wiyanto untuk kasih konsultasi marketing strategic berikan strategi yang benar untuk hasil maximal di R series campaign ini.
Tul gak bro mario?
LikeLiked by 1 person
tul setuju…. gak perlu gengsi hehehe
LikeLike
nantikan artikelnya khusus bahas big bike honda hehehe
LikeLike
Yamaha bisa bercermin dari melejitnya penjualan vixion dan mx king, mesin sama sama sohc, yang tidak dimilliki r15 dan dimiliki oleh vixion dan mx king adalah kenyamanan digunakan harian
LikeLike
Beda market Bro, beda psychographic, beda positioning produk beda fitur buat differentiationnya.
LikeLike
Mangut mangut aja lah..
LikeLike
bahasa marketingnya mantep mas,mantep ga ngertinya haha… padahal gua jurusannya ada bahasa marketing jg,tapi kok ya ngerti dikit doang hehe,but sering sering ya mas bikin artikel keren kaya gini,artikel cbr kmrin,trus mt15,klo bisa suzuki yng satria fi sm sport 250’a mas ubek ubekin 😀
LikeLike
hahahaha siap sob… baca berkali2 cukup membantu untuk mengerti… thanks sudah berkunjung
LikeLike
mesti jdi blogger kondang macam kang iwb nih mas devan harusnya *eh jgn ding,bnyk sales dan komen enggak bermutu nnti hahaha *peace kang iwb :v harus berusaha trus sob,psti nnti bisa setara kaya kobayogas atau pertamax 7 lah minimal,blog kang devan ga kalah bagus loh ilmunya 🙂
LikeLike
hahahaha thanks sob dukungannya…
rejeki masing2 bloger, amin sudah didoakan
LikeLike
@mariodevan
Rejeki itu harus diusahakan. Potensi sudah ada. Kenalan yang kasih bocoran pabrikan banyak. Bahkan yang sangat beda dari yang lain bro mario ini khan kenal dan memiliki relasi seorang master strategi mr.Wiyanto. nah itu yang tidak dimiliki blogger
otomotif yang lain. Ini differentiation blog ini. Adanya dukungan dari master strategi baik ilmu maupun analisa yang maut maut itu adalah point keunggulan utama blog ini. Jadi harus bisa manfaatkan semaksimal mungkin agar bisa top level blog.
Makin banyakin analisa marketing maut dari relasi bro mario yang master strategi marketing itu. Differentiation dgn blog lain makin kuat dan keunggulan ini susah dicari lawan yang sepadan.
Saran aja gitu.
LikeLiked by 1 person
siap… thanks saranny, harus sering2 sowan sya ke Mr. Wiyanto…. biar rela meluangkan waktu…
skali lagi thanks dukunganny
LikeLike
Moga moga cepet makin top nih blognya bro Mario
LikeLike
thank you…
LikeLike
@jemy
Ilmu marketing ginian gag ada di bangku kuliah bro. Ini marketing terapan yang gak pernah dibagikan di dunia pendidikan. Rahasia banget ilmu ginian. ini bagian dari competitive advatages leading companies dalam menguasai market.
LikeLiked by 1 person
Bahasannya “jeroooo pisan” jleb banget sebenernya dimana Yamaha yang berimage kencang kasih mesin yang daily use. Sementara yg “kebapak bapak an” kasih engine yang lebih menyita adrenaline… Honda bisa banget nonjok atas bawah….
http://macantua.com/2015/09/24/tabung-reservoir-radiator-sonic-150-r-hitam-gimana-cara-ngechecknya/
LikeLiked by 1 person
jleb kojel2
LikeLike
Harusnya Yamaha membaca kekuatan Honda yg satu itu bukan malah bikin “kampanye” sesat seperti biasanya…
LikeLike
yup… hrusnya bisa bikin strategi buat menangkal….
LikeLike
Harus bisa. Scara R terhitung pemain baru dibanding CBR. Harusnya bisa gebuk pol polan dengan analisa pasar sebelumnya…
LikeLike
tul, stop hardselling berlebihan, lebih baik konsen, bangun image dengan memperbanyak activity yang user experiance…..
harus ada blueprint jelas juga membangun komunitas R seriesnya… jangan asal ada event….
LikeLike
Bener…. karena motor full fairing itu cuma buat org2 yang “mau lebih ngurus” jd harus “lebih detail” juga pelayanannya
LikeLike
saya lihat dari sisi lain ya mas, R15 adalah desain Yamaha India, sesuai dengan pasar India. Itupun perlu waktu beberapa tahun kemudian untuk diproduksi di Indonesia. Hal yang tidak diduga adalah riset AHM terhadap pasar Indonesia sehingga menghasilkan produk yang benar2 sesuai dengan keinginan pasar lokal. Sepertinya YIMM kecolongan atau diam2 juga sudah bersiap meluncurkan R15 versi Indonesia?
LikeLike
sip mantep… ada yamaha sedang nyiapkan R15 juga tahun depan
LikeLike
Rada gak yakin r15 ver Indonesia dapat sukses.
LikeLike
Blogger marketer… Noted!
LikeLike
bukan…. bloger kuliner hihihihi
LikeLike
Di tengah perlambatan ekonomi yg berimbas pada turunnya daya beli masyarakat dalam 2-3 bulan terakhir. Hampir semua varian sport medium dan premium turun kecuali NVA dan CBR150… Hebat ya kedua motor ini bisa jualan manteng di angka 30 dan 5 ribuan. Tanya knapa???!!! Jawabannya jelas. Jaga gengsi dan numpuk stok. Akhir tahun diskon dan hadiah gede2an !!!
LikeLike
sbenarnya kalo mau liat jualan secara real bisa gunakan data polreg… data registarsi kendaraan di samsat, jdi bisa ketahuan secara real berapa penjualan yang sbenarnya, bukan data distribusi aisi ke dealer2….
syang data ini gak bsa diakses smbarangan, dan jika dishare diblog, malah nanti akan jadi senjata buat saling BC….
dan dri data ini trlihat R15 vs CBR 150 sudah 1 banding 2….
LikeLike
Yg mbeliin motor kan bapake. Bapake gak kenal Yamaha R series. Kalo motor sport bapake cuma tau Ninja sama CBR. Branding “R15” dan “R25” belum nempel bgt di mindset bapake brooo.. Andai SIS nelorin TS lagi, dijamin bapake juga lbh pilih TS dr pada KLX. Krn image trail “TS” lbh nempel dr pd “KLX”.
Di kelas “motor yg beliin bapake” yg lbh laku ya yg ada di mindset bapake. Lain di kelas “udh beli motor sendiri” org2nya udh melek internet. Udh tau motor sport bkn cm Ninja atau CBR. Mereka itulah buyer R25 dan R15 sejauh ini. Makanya kalo bapake ktm R25/R15 bapake nanya “ini Ninja apa CBR?” Wkwkwkwk…
LikeLike
gak smua sob… kalo dlu memang orang tua pegang peranan penting, skg orang tua lebih ngikutin mau anak, gak dibeliin gondok, ancem bunuh diri hehehe… mtor seperti satria fu juga kan yang beli remaja2 kebanyakan… duit dri mana mereka??ya bapaknya….
gak heran vixion laris manis, dikalangan tua muda,mio generasi pertama juga, mampu menembus pasar orang tua sbenarnya ini kesempatan buat Yamaha, kalo bisa maksimalin seperti wktu mio dan vixion hadir, memberikan value terbaik dan berbeda dari kompetitor
LikeLike
bapake tertipu ternyata dgn nama dan selera bapake mesin ny lebih kencang dari yg selera anak mudae
LikeLike
panjang amat kek curhat 😀
2015 udah jamannya internet mudah tapi kepatok brand motor yg itu itu aja?
MENDING IDUP DI JAMAN BATU BARENG FLINTSTONE BRO hihiih 😀
LikeLike
bahasa marketing yg jero pisan euy, perlu beberapa waktu untuk memahaminya,…..tapi lumayan pahamlah dikit,hehehh.
balik lagi ke masalah r15. mungkin ada baiknya klo masih menggunakan mesin sohc, yamaha mendingan jgn dulu deh ngeluarin r15 generasi3. soalnya takutnya ntar pas penjualan digempur habis-habisan ama new cbr150.
LikeLike
nyimak lek
LikeLike
sebenernya ni pasar motor mirip mirip produk lain, kayak hp, tv atau yg paling dket ma kita brand rokok, brp bnyak rokok baru yg muncul dengan varian baru dan kemasan baru, tapi yg bertahan dan kuat ? masih djarum, sampoerna, Djisamsoe, Marlboro, garpit. merek dan varian yg lainnya cuman sepintas dan pelipur lara doang kan? yg megang ya tetep brand diatas itu
LikeLike
hape, elektronik banyak perubahan lho..
Hape… dulu Nokia, motorola, sony,blackbery…. skg??
samsung, xiaomi, lenovo, apple….
elektronik, dulu dikuasai jepang, skg duo korea gak terkalahkan ditmbah pemain dri cina macam Haier…..
intinya inovasi atau mati!!
LikeLike
Inovasi juga harus ada arah yang tepat dan strategy yang benar. Jangan jangan inovasi kita malah lebih menguntungkan posisi kompetitor. Atau inovasi kita malah menggiringbkita ke jurang kehancuran.
LikeLike
inovasi dikita cuman sedikit, karena kita negara lamban dan cenderung nunggu negara maju dluan pake baru kita, yg dilakukan brand besar dikita cuman ngegerus konsumen di negeri konsumtif
LikeLike
terserah presiden yamaha dan honda daaah , setau ku sih selagi aku pake r15 emng ok ok aja asal ngerti nurunin shock dan modif hehe mungkin itu alasan org bnyk yg ambil.cbr , tidak mau kluar uang berlebih yaaa kembali ke kita nya suka yg mana
LikeLike
Heran pada kemana para fb kok gag nongol nongol ? Tanya @mariodevan
LikeLike
ada kok, hits artikel ini da tembus 1000 view hari ini, tpi paling msh gak ngerti mau coment apaan hehehe
LikeLike
Diatas langit masih ada langit. Abis baca analisa mr.WS ini saya kok jadi merasa orang goblok githu ya. Padahal sehari hari saya menagani corporate marketing strategic sebagai daily jobs.
Sehebat apa toolsnya ya? Masih 5 dari 15 khan?
Apa lagi fb. He he he… Kaya baca dongeng di siang hari mungkin.
LikeLike
nah itu dia… bakat langka mr. WS
kaloo dikelurkan 15 semuanya bisa muntah2 buat mencerna hahahaha
LikeLike
msh liburan om
LikeLike
Liburan kok terus 🙂
LikeLike
Jika sebuah produk sudah sesuai ekseptasi pasar,inden tidak terlalu lama,harga kompetitif,maka iklan itu tidak begitu penting.
LikeLike
saya betah disini, banyak ilmu strategi marketingnya dan minim fb
LikeLike
Wajar CBR150 laris !!
Bodi sama plek dgn 250cc ,
mending ambil cbr150 !!
tapi , market sharenya 250 yang menjadi korban !!
secara performa lebih suka R15 !! (standar)
Ngisi dari gear1 – 6 bahkan tdak ngedrop di rpm tinggi
CBR150 gear 1 – 3 lemot tapi 4 – 6 mantap ngisi diRpm atas
Sbenarnya R15 gak ngedrop ,diRpm atas !!
cuma kalo makenya CBR150 dulu , berasa berat memang Rpm atasnya R15 !!
maklumlah Overbore dan stroke !! Bukan DOHC/SOHCnya loh
LikeLike
R15 mirip R6, bahkan disebut baby R6 hehehe
LikeLike
beda kasta gan :v
Dari harga , jumlah cylinder Dll
terlalu jauh kalo R15 dan R6
LikeLike
hahahaahaha
LikeLike
yeah . ini baru blog otomotif + blajar ekonomi 😀 jdi nya otonomie
LikeLike
@mario
Thanks komenku dah diapresiasi dalam bentuk artikel.
LikeLike
siap bos, ada yg tanya tuh bos, bro SAS sudilah kiranya bisa menjawab, biar g ada keraguan lagi antara kmi, hehehe
LikeLike
@Sas
Cs mewakili dimensi insight pelanggan yg dijadikan target market. Sedang VP mewakili value yg ditawarkan akibat suatu preposition. (Harap bedakan dgn positioning) 2 dimensi ini terhubung secara presepsi dan emosi oleh BV yang terbentuk akibat CS dan VP di antaranya. Sedangkan BV sendiri sebenarnya bisa di set dari awal mula sebagai blue print bisnis lewat salah satu dari 4 DNA bisnis. (Sehingga 4 pilar lain di sekeliling BV ikut tumbuh dalam DNA yg tersetting ini)
Nah Channel dan Relationship adalah 2 jalur fisik , kontak, dan relasi, emosional yang menjadi jembatan antara VP dan CS agar terjadi transaksi. Keduanya dipengarui oleh BV dan mempengaruhi BV juga.
Sebenarnya VP dan CH, VP dan CR, dan semua elemen / pilar ini memiliki hub yg khas dan khusus. Merubah 1 akan mempengaruhi yg lainnya.
Semoga berguna.
LikeLike
luar biasa….. ilmu ini dibikin ilustrasi gambar berupa diagram, lalu bikin buku, pasti sangat berguna buat praktisi2 marketing… dan bakalan laku keras!! TOP banget
LikeLike
Sementara ini dijual terbatas hanya kepada client client aja lewat sesi consulting & coaching by Empower ICM -one stop business solution-
LikeLike
sip mantap smoga sukses pak dan makin banyak kliennya hehe
LikeLike
Mantap sekali. Otak tua saya butuh fitness dan sudah dipaksa fitness ini. Apalagi jika memikirkan hubungan antar pilar. Ternyata kuncinya disana.
Thanks mr. Wiyanto Sudjono atas penjelasannya.
Sekali lagi Luar Biasa.
LikeLiked by 1 person
semakin di banungan semakin rieut eung,,can nepi tak sayah nyah
LikeLike
@mariodevan
Super request blognya bro Mario menghadirkan juga tulisan atau setidaknya pendapat Mr.WS tiap minggu sebagai bagian artikel pembelajaran marketing.
Makin asyik disini.
LikeLike
sya harus rayu dlu Mr. WS, maklum beliau sibuk banget hehehe
LikeLike
Iya siiip om Devan.
LikeLike
Klo 5 level ini mudah d pikirkan kok sbnr nya olh org awam….cma krn gaya penulisannya yg lumayan tinggi jdi gak mudah d cerna scr leter lecht olh kebnynkn org suka otomotif dn awam marketing terapan…intinya tulisan ni cma yah sudah ad d otak masing2 para pembeli CBR150 yg telah lebih memilih cbr d banding r15….gampang kok d nalar sendiri lo mpe levl 5 ini mah klo kita memposisikan brpikir d sisi konsumen r2 entry level 150 cc sport!
LikeLike
yup karena sudah ditulis sangat gamblang jdi mudah dipahami!
yang susah itu adLah mencapai kesimpulan tersebut, dan mampu menganalisis suatu perkara yang terjadi!! btuh orang2 dng kemampuan mendalm dan visioner….
belum lagi menjabarkan hubungan antar pilar, dan menyerap informasi luar biasa ini untuk digunakan dan diterapkan dalam strategi corporate….
ibarat ada besi yang patah, kita tau dan mampu mengerti posisi besi patah itu dan harus disambung, tpi tdk smua orang mampu dan memiliki skill Menge-Las yang baik, apalagi skil menge-Las dalam air!!
Thanks atas kunjunganny, Salam
LikeLike
Kalau pandangan saya gak sederhana macam bro hadi. Sebab bisa jadi anggap gampang karena nangkap kulitnya doank ya. Yg agak susah justru benang merah tiap element dan pengaruhnya ke masing masing element itu. Sebenarnya kalau dipahami akan semakin dalam dan dalam loh.
LikeLike
setuju banget….
LikeLike
Coba apa element ke 6-15. Jadi penasaran. Moga moga bro hadi bisa jabarkan juga …
Saya gak kepikir. Blank.
Bro Mario bisa bantu tambahkan?
LikeLike
Kadang manusia seringkali merasa sudah tahu seutuhnya padahal baru mengicip kulit buahnya.
LikeLike
dri ke 5 pilar diatas saja masih bnyak yg bisa didalami dan dibedah terutama jika kita mau sdikit mundur untuk membahas DNA product…. maka rahasia2 lain bisa terbongkar… karena jujur sya sndiri blank soal pilar yang lain hahahaha….
yang ada dipikiran sya slah satu pilar lain mungkin Timing!! CBR timing-nya tepat saat keluar dan saat kluar tidak hanya sekedar motor CBU yang dilokalkan, tpi benar-benar baru, berbeda dengan R15 yang sudah dri tahun jebot muncul di india tpi terasa terlambat masuk ke indo, momentumnya hilang!! selain itu membuat sudah banyak part modifikasi R15 yang langsung pNp dng vixion, image vixion modif akhirnya membunuh R15!!
LikeLike
Jarang suatu produk baru atau facelift bisa langsung menggilas kompetitor yang head to head dalam waktu singkat. Dalam hitungan beberapa bulan langsung bisa gunting market share lawan. Terutama kalau kompetitornya adalah market leader. Sejauh ini yang saya ikuti ya blade dan cbr150 baru ini.
Bandingkan beat vs mio yang perang berkepanjangan, atau soul dan xeon yang gagal menggasak vario.
Bahkan keberhasilan vixion membungkam honda tiger butuh waktu tahunan. Dan sebaliknya cb vs vixion masih progress sampai hari ini.
Dari penjelasan mr.WS inilah terkuak … Apa yang bikin cepat dan mengapa lambat.
Ayo diskusi lanjut ya?
Yang nangkap point saya bisa bahas.
Sementara apa yg saya tangkap, saya keep dulu aja. Biar rame diskusi banyak pihak.
@mariodevan
@bdt
@o=o
LikeLike
Cbr150 lokal emang langsung nohok. Terbukti dijalanan mudah ditemukan. Beda ama r15. Apa komunitas aja yang beli ya. Tapi konsumen umum kagak ada beli bro?
LikeLike
Klo motor sih ane pilih cbr150 sempak version tp bodi kurang sreg, cbr150 lokal vario version semua’y ga sreg,
R15 lele version body bagus racy abis cm bosen ma mesin’y sama lampu depan.
Nunggu neng R15 Fitri, penasaran uey.
LikeLike
R15v2 kurang diminati sekarang coz mungkin dari sektor mesin, kemarin r15 diminati coz tetangga sebelah cbr150 asli cbu dan operpret, pas dilokalin senjata sama soal harga, r15 tetep kalah soal mesin.
LikeLike
Setuju bro. Yg disesalkan kok rencana mesin sohc tetep dipakai terus di mt150 dan r15 v3 ya?
LikeLike
Klo mt15 walo ngarep overbore dohc tp klo liat sapisut’y basic engine’y pake FZ150 ato T150 tp masih klop sij coz MT (Master of Torque)
Klo R15 v3
Mau tidak mau harus dohc 150 overbore 6 speed, tetep deltabox klo mo ngerebut lagi market.
LikeLike
Betul sekali
LikeLike
Ampir nembus 100 nih
LikeLike
Sudah tembus 100 jarang jarang artikel berbobot diikuti banyak komennya.
LikeLike
Nembus 100 sih iya tapi kualitas diskusi masih minim sob.
@mariodevan
LikeLike
Maklum aja bos, lha yg komeng banyak ky ane buta ma materi marketing, klo ditanya soal engine, modif, ato soal teknis bisa nyambung.
Emang artikel’y jos markotop.
LikeLike
hahahaaha, karena bahasannya berat, agak susah buat berkomentar… sya sendiri butuh konsentrasi tinggi buat membaca tulisan Mr. WS apalagi hrus mengomentariny hihihi
LikeLike
jelas yg komen sepi,
ini bicara materi marketing kelas berat, bukan kelas s1, tapi s2.
yg bisa komen lebih cuma dosen sama profesional yg kerjanya emang ginian aja
LikeLike
Sing s2 aja masih gigit jari nyokoti kuku
LikeLike
akademisi belum tentu mengerti lbh baik dri sisi praktisi di lapangan
LikeLike
.Akademisi biasanya cuma bisa teori doang. Gak bisa membedah dan clear melihat masalah di market. Apalagi sampe tahap analisis.
Praktisi biasanya lebih bisa.
LikeLike
walah rame, Ikut komeng bro Madev. 100% Setuju sama analisanya. Ane jadi tertarik terjun di dunia marketing hahahaha.
emang image piksen modif yang sepertinya membuat enggan para konsumen yang mengutamakan gengsi pas beli motor Full Fairing. ane sempet kelimpungan pas milih R15 atau CBR. karna banyak yang bilang R15 itu vixion yang difairingin jadinya milih CBR. temen2 yg beli CBR juga kebanyakan yang gak kesampean beli R25. kalo ditanya kenapa gak R15 karna ergonominya R15 yg gak cocok buat harian terutama buat pembonceng. jadi kalo sektor performa IMHO, gak semua konsumen pengaruh. karna ya yang udah dibahas tadi jadi perhitungan konsumen. CMIIW 😀
LikeLike
Oiya, pas nanya kenapa beli R15 ke beberapa pengguna R15 jawaban mreka cuma satu. Karna “Keren”
LikeLike
jadi yg beli r15 pengen keren , pake banan arm dan super nungging.
yb geli cbr karena fungsionalias dan keren juga dapet,
walu agak kurang kerenya, tapi cukuplah, karena model sama ama kakeknya
LikeLike
jumlah org yang beli karena keren masih kalah banyak ternyata
LikeLike
dan yg pengen keren , biasanya mending naek kelas.
kalu berkutat di 150cc, yach numpang keren aja, beda di baju aja,
mesin mah yach cuma tambah garem dikit, tambah cabe dikit
LikeLike
Kalau kelas 250 sih enjin harus oke. Keren iya oke. Kalau buat harian tujuannya ya 150 aja. Kalau 250 buat nyalurin hobi dan passion.
LikeLike
r25 gimana om, enjin oke, tapi memble di penjualan?
LikeLike
R25 enjin ok, frame cupu, bodi pas pasan. Overall kurang menarik. Kalau 250 khan kelas hobi. Bukan kuda beban harian. Jadi ya pastinya pilih ninja aja sehingga cupu r25 di penjualan.
LikeLike
R25 motor tanggung, sbagai penantang harusny Yamaha memberikan lebih bagi R25 dibandingkan ninja, tpi Yamaha hanya menggunakan Ninja 250 sbagai benchmark…. dan berharap dng jaringan dealer dan pnjualan Yamaha yang lbh banyak bsa mnjadi daya jual lebih dri R25, mungkin mreka lupa, karakter sport 250 berbeda dng jualan Vixion.
LikeLike
frame khan sama dgn ninja dan cbr om,
jadi cuma 2 masalahnya :
body lebih macho ninja
harga mestinya di range maks 50 jt
LikeLike
tpi R series sudah identik dng frame deltabox… kalo sama???ya gak ada point plus, malah jadi minus, bgi pngemar lama Yamaha
LikeLike
R25 masih belum mampu Geser nama ninja. Kasusnya sama kaya CBR dan R15 ini. Karna ninja itu imagenya kencang, jadi pasar lebih suka ninja. R Series masih belum punya Image di mata orang indonesia. Terlebih ninja udah ada di jamannya NSR waktu 2tak. 250 cc karbu dari tahun 2008. R Series? mayoritas masyarakat Indonesia kan baru tau tahun 2014 pas R25 & R15 nongol.
Oiya, sama harganya juga. Masak buatan lokal sama CBU harganyanya beda tipis. Andai R25 naro harga di kisaraan 45-50jt pasti laku keras. Ane salah satu yg mau beli R25 gak jadi karna harga, jadinya pilih CBR. Wkwk
LikeLike
Kembali ke r15 vs cbr150. Cbr 150 terasa pas semuanya. Gak heran laku keras. Melihat analisa Mr.WS ungul cbr di semua lini pilar analisa. Yamaha harus kerja keras jika mau r15 fight back.
LikeLike
betul di kelima pilar CBR unggul secara rata, balance secara produk, promosi, sampe strateginya pun tepat dan pas….
R15 harus mulai membedah ulang produknya
LikeLike
Ada komen bagus di sini
https://mygoldmachine.wordpress.com/2015/09/25/yamaha-r15-vs-honda-cbr150/
Artikel dgn pembahasan analisis mr.Wiyanto juga.
Ada komentar yang bagus dan info menarik.
LikeLike
mantep….
LikeLike
Pingback: Yuk ikutan Business Coaching gratis di Surabaya! | mario devan Blog's
Pingback: Perang sport fairing 150cc di 2016, Honda CBR semester pertama, R15 kedua, PANAS!! | mario devan Blog's
strategi yang dipakai mereka cukup agresif menurut saya. dalam hal ini honda juga beberapa kali jatuh bangun dalam menghadapi pasar sport 150cc sampai akhirnya berhasil membuat produk yang di sukai masyarakat indonesia. selain itu akibat dari beberapa kali kegagalan ini honda mampu meracik sebuah motor sport 150cc daily use dengan karakter motogp yang sesuai dengan masyarakat kita
jadi ibarat kata ini motor daily use tapi jika di pakai circuit sudah ready
selain itu bentuknya kalau di liat juga bagus dan tidak jelek
kecuali jika yamaha melalui body r15nya menanamkan mesin 500cc mungkin akan beda jadinya
itu saja analisa nya
LikeLike
Pingback: Trend Market sport fairing bergeser ke arah Racy!saatnya Yamaha habis2an disini! | mario devan Blog's