Flasback Kisah Dyonisius Beti dan Yamaha berhasil bangkit dari kematian!(part 2) Mio story!!

Halo friends ini sebenarnya lanjutan dari artikel satu tahun lalu yang diminta dilanjutin oleh pembaca setia hehehe, kenapa lama baru dibuat sekuel-nya, karena pada saat itu madev dilanda kesibukan proyek yang luar biasa dan akhirnya lupa, apalagi artikel model begini agak susah membuat-nya butuh riset sana-sini dan mencari referensi ke berbagai sumber, nah beruntung saat ini sudah agak ngangur jadi bisa lanjutin.

yang belum baca part satu-nya bisa baca disini.

https://mariodevan.com/2015/04/10/flasback-kisah-dyonisius-beti-dan-yamaha-berhasil-bangkit-dari-kematian/

Oke lanjut!!

Saat Generasi 2 tak mulai dipunahkan! mau tidak mau Yamaha mesti menjadi follower dengan pengembangan motor 4 tak-nya, pada saat itu posisi Yamaha hanya diposisi nomor 3, dibawah Honda dan Suzuki yang pengembangan motor 4 tak-nya lebih dulu!

Disinilah Yamaha mulai putar otak untuk bisa berkembang, salah satunya dengan mengembangkan pasar baru yang belum dilirik sang pemimpin pasar yaitu masuk ke Pasar Motor otomatis, disini Yamaha bisa dibilang pioner, walaupun ada perdebatan bahwa yang pasarkan lebih dulu motor matic adalah Kymco, tapi tidak bisa dipungkiri bahwa Yamahalah yang lebih dulu melakukan test pasar!!

majesty Indonesia

Yamaha majesty Indonesia

Yamaha mendatangkan 20 ribu unit matic Yamaha Delight dan Yamaha Majestic!sebelum Kymco jualan, sayang selera pasar orang Indo tidak menyukai desain motor ini, sehingga penyerapannya pun lambat, alias tidak laku, butuh 2 tahun baru barang-barang itu habis terjual!itupun dengan langkah diskon sana sini

 

Pada tahun 2003-2005 muncullah Yamaha Nouvo generasi pertama, yang diluncurkan Yamaha, tapi Nouvo pun ternyata gagal dipasaran saat itu!

Yamaha pun mulai berpikir bahwa Nouvo sepertinya terlalu besar untuk pasar motor matic di era-nya, lingkar roda-nya hampir mendekati bebek. (kalo menurut madev pribadi sih terlepas dari pendapat orang Yamaha, Nouvo gagal karena desain!! desainnya pada masa-nya tidak menarik, tidak seperti Yamaha Mio yang tampil manis dan relevan, kedua karena Nouvo memang sebuah produk yang segmented saat itu!!)

Setelah kejadian itu Yamaha pun menyadari bahwa di pasar ternyata ada dua pasar yang memiliki karakter yang berbeda, yaitu pasar wanita dan pasar laki-laki, dari hasil survei wanita yang memakai motor bebek dari total market share hanya 10%, padahal secara rasio jumlah penduduk-nya harusnya berimbang 50-50, jadi kemana pasar wanita ini???inilah hambatan terbesar, wanita yang memakai motor masih sangat kecil!

Mio Karbu laris manis...

Mio Karbu laris manis…

Disitulah makanya Yamaha meluncurkan Yamaha Mio yang dalam bahasa jepang artinya cantik, motor yang memang dibuat khusus untuk pasar wanita, taglinenya dijamannya, karena wanita ingin dimengerti!

Motor ini pendek, imut, gesit dan mudah digunakan, sangat-sangat cocok dipakai oleh wanita, atau emak-emak kepasar yang doyan belok kanan rating ke kiri wkwkwkwk

Nah secara produk sudah ada, tinggal satu permasalahannya, MARKETING!! bagaimana membuat motor ini laris!!dan wanita mau membeli-nya??Yamaha juga punya tantangan yang berat karena menyangkut norma, dan adat yang berlaku saat itu, wanita adalah makhluk lemah yang harus dilindungi, dan kurang diperkenankan keluar seorang diri!!apalagi wanita menggunakan motor??sesuatu yang sangat aneh di jaman itu!

akhirnya Yamaha pun mulai melakukan promosi dan merumuskan bahasa komunikasi/iklan yang tepat, dari sini muncullah jargon komunikasi, wanita jangan mau ketinggalan. Jangan mau dianterin, tidak usah naik angkot. wanita harus mandiri!!

hal ini juga klop dengan kondisi sosial budaya bangsa indonesia saat itu, yang mulai terbuka pola pikirnya, karena faktor president megawati yang menjadi president wanita pertama kali, lalu juga dari kalangan menteri yang ada wanita-nya, membuat wanita semakin percaya diri untuk menjadi mandiri dan memakai motor sendiri! wanita saja bisa jadi president, masak bawa motor sendiri gak bisa????

hasilnya bagaimana??Yamaha Mio pun meledak, dan menjadi motor matic terlaris dijamannya, mungkin sampai saat ini! karena sudah terjual lebih dari 5 juta unit!! sebelum ditumbangkan Honda Beat!

walaupun gak semua-nya penjualan disumbangkan dari kaum wanita, karena ternyata kaum laki-lakipun suka naik matic, dan penjualan kepada mereka sangat besar!

 

Dan dari Yamaha Mio Inilah Yamaha mampu melejit, menjadi besar seperti sekarang, dealer dan bengkel servicenya menjadi banyak seperti saat ini, mendapatkan income yang sangat besar, untuk memproduksi produk-produk lainnya, ekspansi seperti pasar sport yaitu Vixion.

so berterima kasihlah terhadap Mio dan team yang merumuskan produk ini termasuk pak Dyon, tanpa Mio nasib Yamaha mungkin akan lebih mengenaskan daripada Suzuki hehehe

Masih mau lanjutan crita-nya??

yuk like, share dan komentar dulu… kalo rame baru madev sambungin part ketiga-nya.

bersambung ya madev haus, pingin nyusu #eh

sumber : majalah kontan, wikipedia, dan wawancara pribadi

About mariodevan

Makhluk terlanjur ganteng hehehehe, kelahiran manado, dan besar di surabaya, menyebut profesinya sebagai digital entrepreneurship (biar keren hihihi) | Menyukai semua yang berbau Otomotif dan juga suka belajar ilmu Marketing! | Bloger yang konsen menulis mengenai Motor, mobil, Analisis marketing otomotif, Sport dan semua yang dekat di sekitar. |Ingin mengHubungi penulis bisa di mariodevan@gmail.com, 085648012040 (whatsapp) | Social Media official | twitter : @mario_devan | FB page : https://www.facebook.com/mariodevanblog | Instagram : mariodevan
This entry was posted in Marketing, Motor. Bookmark the permalink.

36 Responses to Flasback Kisah Dyonisius Beti dan Yamaha berhasil bangkit dari kematian!(part 2) Mio story!!

  1. nano says:

    pertama naik mio aneh dan kaku,lama2 enjoy.
    lanjuuuuut

    Like

  2. orang awam says:

    sayang inovasinya malah jalan di tempat ya om? awalnya diserang vario masih digdaya, habis itu disentil beat dan pelan-pelan akhirnya tumbang juga

    Like

  3. niceguy says:

    Seharusnya yamaha jangan ragu lagi untuk menggelontor pasar Indonesia dgn produk2 baru. Jaman sdh berubah, apa yg terjadi pada majesty, nouvo dan lexam jangan membuat mereka jadi ragu atau bahkan kapok. Mungkin dulu arus informasi dunia maya belum seluas dan semudah sekarang, masyarakat saat ini sudah jauh lebih open mind dibandingkan dulu. Semakin banyak referensi dari belahan dunia lain yang semakin membuka wawasan kita.
    Lihat saja nmax, kalau ikut aliran jadul ya nggak bakalan laku model “aneh” seperti itu. Tapi kenapa sekarang model baru yang cenderung “out of the box” malah lebih diterima pasar? ya itu namanya dinamika. Pasar pun bisa berubah, dan satu yang pasti : generasi jadul sudah mulai punah digantikan generasi muda yang haus akan perubahan.

    Like

    • mariodevan says:

      Superr… Intinya slalu berusaha dinamis mengikuti perkembangan jaman tmpa terjebak khilangan jati diri…

      Like

    • Kobayogas says:

      tapi jangan kejebak sesuatu yang nyeleneh juga, kecuali sudah siap dengan kerugian yang bakal di derita, seperti bebek matik itu nyaris gada pasarnya.. gada yang suka.. kalau ada paling segelintir.. Kalau siap dibeli sama yang segelintir doang dengan profit yang segelintir juga sih mangga aja…

      Like

    • pik says:

      iya tapi r25 dengan desain out of the boxnya termasuk kurang sukses loh alias rada gagal.

      Like

  4. I like FBY says:

    Nouvo V-1
    Menurut ane ada pengaruh dari bintang iklannya juga…
    Micheal owen yg di gadang2 akan menjadi bintang di piala dunia gagal…
    Sebenarnya engine nouvo itu lebih baik dari mio

    Like

  5. Iseng komen says:

    Ada yang pernah berpikir gini ga, kalau yamaha itu memprioritaskan produksi vixion sampe 20rb unit sedangkan unit yang lain di nomor sekiankan. Ini knp?liat aja ms vixiom selalu bengkak tapi unit lain pada kecil2. Nah ini supaya unit vixion terlihat dominan d pasar salah satu strategi yamaha jg buat keliahtan dominan d pasar. Jujur ane skg uda mulai liat populasi new vixion d jalan raya, tapi dealer2 kalo d liat rata2 vixion masi banyak…

    Like

  6. Lucky says:

    Mio motor pertama yg ane beli di tahun 2009 dengan uang sendiri. Dan alhamdulillah sampai sekarang masih awet tanpa kendala, dan tak tergantikan, tapi imanku meleleh setelah xabre hadir xixi, Mio terimakasih telah mengantarku mengarungi pulau kalimantan Mio Mau Irit Oke joss buat yamaha

    Like

  7. GHOST says:

    bookmark dolo

    baca nya ntar 😀

    thx om udah dilanjutin 😀

    Like

  8. lg says:

    “Yamaha juga punya
    tantangan yang berat karena
    menyangkut norma, dan adat yang
    berlaku saat itu, wanita adalah
    makhluk lemah yang harus
    dilindungi, dan kurang
    diperkenankan keluar seorang diri!!
    apalagi wanita menggunakan
    motor??sesuatu yang sangat aneh di

    jaman itu!”

    rasanya di tempat ane cewek2 sudah banyak yg bawa motor sendiri sejak thn 90an.

    Like

  9. andri says:

    IMHO,
    Yamaha bukan pionir skutik di Indonesia (mungkin Kymco, Piaggio Corsa, atau mungkin malah Adly yg cocok disebut pionir),, tapi Yamaha adalah merk yg mengedukasi pasar dan mempopulerkan skutik di Indonesia.

    Like

  10. eiscell says:

    susunya abis tinggal dikasih mirna eghh tuba

    Like

  11. Fandy says:

    Jadi inget…..
    Rx king 94
    Satria Ru 97
    Satria Ru kopling 98
    Scorpio
    JupiZ 2004
    Mx135 2006
    Mio 2009
    Byson 2010
    Nvl 2012
    Incaran berikutnya Nmax……sdh keburu tua enak matic…wkwk
    Xabre, Mt15, R15,R25 biar anakku aja ntar…Masih smp g boleh bawa motor sport dulu…heh

    Like

  12. Jikong says:

    Kalo gak salah Mio itu penerapan ‘marketing in Venus’ nya Hermawan Kartajaya
    Produk yg ditujukan untuk wanita tetapi disukai pria.

    Like

  13. Kasamago says:

    saat itulah yg mengejutkan ane pribadi, wktu it targetnya wanita tp dijalanan justru lbh bnyk dipake laki2…

    http://yakena.com/2016/03/21/investasi-digital-currency-bitcoin-inovasi-terbaru-masa-kini/

    Like

  14. coey91 says:

    nah crita sejarah otomotif ne ane demen….. oh y bung madev bkn.x itu masih jaman ymki…. knp ya kug skr ganti jd yimm

    Like

    • mariodevan says:

      ada banyak faktor intern diganti nama jadi YIMM…
      dulu ada dua Yamaha manufacture dan YMKI, manufacture mengurusi produksi, YMKI penjualan, mungkin dirasa untuk efisiensi dan lebih fokus maka dirombak manajemennya, dilebur jadi satu dengan nama YIMM

      Like

  15. Mio memang hebat waktu itu sehingga dibahas sewaktu kuliah, dijadikan case study. Iklannya pun personal banget dan menembak sisi emosional, menyajikan produk yang light n fun. Kata yg tepat mungkin bukan pionir, melainkan trendsetter. Akan lebih menarik apabila next artikel membahas nyungsepnya mio hingga kini yang mungkin disebabkan karena shifting demand yang tidak bisa diantisipasi yamaha, dan revolusi produk streetbike dengan vixion sebagai trendsetter model baru untuk streetbike.

    Like

  16. Rocketroll says:

    Mantap ini artikel’y 👍👍
    Skrg Yamaha hrus bner2 memanage Vixion, jgn sampe kecolongan ama penguasa jalanan.
    Vixion membleh bisa bahaya tuh Yamaha 😁

    Klo bisa thn ini kluar lg All New Vixion 😁

    Like

Coment gratis :D