Analisa Market Sport premium 250cc by Mr. Wiyanto Sudjono, paska hadirnya CBR 250rr dan KTM!

haka jaya (1)

Artikel madev soal kawan madev yang membatalkan inden CBR 250rr dan beralih ke KTM RC 250, ternyata mendapatkan banyak respon, ada yang pro dan kontra!!

all new Honda CBR 250rr

bisa baca artikelnya disini https://mariodevan.com/2016/08/26/penginden-cbr-250rr-ini-berencana-batal-dan-beralih-ke-ktm-rc-250/

dan ternyata Mentor madev MR. Wiyanto Sudjono turun gunung untuk sedikit memberikan komentar, dan seperti biasanya komentarnya sungguh mencerahkan! dan sangat sayang kalo tidak diangkat menjadi artikel.

insight banner promo fixico-networker(729x91)

Nah berikut analisa MR. Wiyanto soal Market insight Sport premium 250cc!

Pasar Indonesia itu unik dan sangat Dinamis loh.

2 silinder beberapa tahun lalu emang menjadi semacam benchmark level motor yang prestige. Ingat kelas 250cc dipenuhi oleh para pembeli yang menginginkan memiliki motor prestige yang masih terjangkau di kantongnya. Ibaratnya kalau moge masih terlalu mahal dan tidak realistis (600-1400cc). Kelas 250cc menjadi solusi mimpi/keinginan vs kebutuhan pemenuhan emosi. Nah apa bedanya sport yang dirasakan memiliki prestige atau tidak? Saat itu karena keterbatasan jenis motor yang memiliki jumlah silinder lebih dari 1, maka motor 2 silinder dianggap cukup berbeda dan mampu memberikan prestige tersendiri bagi pemiliknya. Sehingga motor 250cc dengan silinder tunggal tidak cukup mampu memberikan nilai prestige tadi.

tampak samping Honda CBR 250rr warna black

Nah saat ini pasar motor 250cc 2 silinder mulai dipenuhi dgn motor motor 2 silinder, mulai ninja, r25, mt25, z250 dan akan hadir cbr250rr. Tentu pasar Indonesia adalah pasar yang dinamis bukan? Mindset konsumen mulai bergeser. Kebutuhan pasar 250 diisi dgn produk prestige yang terjangkau masih menjadi demanding yang utama. Masalahnya memiliki motor 250cc yang prestige kini tidak lagi diukur hanya semata mata dengan jumlah silinder. Butuh lebih dari pada itu. Pasar mulai terpecah…

Bagi yang memiliki rejeki lebih mulai bergeser ke bigbike untuk memuaskan kebutuhan prestige tersebut.

Bagi yang Value for Money oriented masih mencari produk terjangkau yang mampu memberikan nilai prestige. Misalnya motor 250cc yang dipenuhi oleh komponen standart kompetisi. Pokoknya memiliki nilai lebih yang berbeda. Bukan berarti bahwa silinder twin tidak memberikan nilai lebih yang significant loh. Masih, akan tetapi pasar mulai menuntut lebih dari sekedar 2 silinder, pasar menuntut adanya hal hal baru sebagai parameter baru tampil berbeda, tampil lebih prestige namun masih terjangkau konsumen di segment kelas ini atau bahkan lebih luas bagi yang mau naik kelas.

Teralisnya menggoda euy...

Teralisnya menggoda euy…

Nah KTM coba masuk di sini. Tidak twin silinder tapi mampu menyuguhkan ke-Prestige-an dgn standar baru. Sedangkan CBR250RR coba memberikan nilai lebih pada Design, Teknologi Trottle by Wire, dan berbagai spesifikasi teknis lainnya tapi tentunya dengan harga jauh lebih tinggi.

Kembali ke Value for Money oriented tadi. Produk mana yang mampu memberikan Value terbaik dengan harga yang terjangkau yang akan menarik minat konsumennya. Tentu saja result di market masih dipengaruhi oleh pengaplikasian strategi bisnis dan strategi marketing masing masing brand. Nah dilihat saja kedepannya bagaimana mereka masing masing bermain strategi.

Untuk saat ini kita dapat mengamati bagaimana perang komunikasi pemasaran lewat pembentukan presepsi publik lewat blog kentara sekali…. bagaimana kekuatan Prisipal Pabrikan Jepang mampu melakukan management kontrol arus berita dengan baik. Lihat saja akhir akhir ini bagaimana Berita CBR250RR akan terangkat kembali sebagai contra akan maraknya berita tentang KTM. Juga berbagai berita negative yang sengaja diluncurkan untuk mengurangi kepositivean presepsi publik tentang KTM. Nah menarik untuk diikuti berikutnya apa lagi….ketika produk sudah dilepas kepasar, perang sales strategi bakalan makin menarik loh.

Sekian sambil ngopi segelas Cappuccino!

Monggo share komentarnya.

About mariodevan

Makhluk terlanjur ganteng hehehehe, kelahiran manado, dan besar di surabaya, menyebut profesinya sebagai digital entrepreneurship (biar keren hihihi) | Menyukai semua yang berbau Otomotif dan juga suka belajar ilmu Marketing! | Bloger yang konsen menulis mengenai Motor, mobil, Analisis marketing otomotif, Sport dan semua yang dekat di sekitar. |Ingin mengHubungi penulis bisa di mariodevan@gmail.com, 085648012040 (whatsapp) | Social Media official | twitter : @mario_devan | FB page : https://www.facebook.com/mariodevanblog | Instagram : mariodevan
This entry was posted in Marketing, Motor. Bookmark the permalink.

52 Responses to Analisa Market Sport premium 250cc by Mr. Wiyanto Sudjono, paska hadirnya CBR 250rr dan KTM!

  1. Kobayogas says:

    memang saat ini konsumen kepengen sesuatu yang baru di kelas 250cc dimana gak semua mua kudu 2 silinder, dan KTM masuk disaat yang tepat, masih 1 silinder tapi dengan harga yang sangat value! Tapi mereka memang harus begitu, kan sudah tahu sendiri responnya gmn saat masih bermain di harga lama?

    bicara silinder, di kelas ini yang kena banget ya memang 250cc 1 silinder.. sementara 2 silinder cenderung aman karena ada pencintanya sendiri.. Kalau ada yang menggiring opini CBR250RR bakal habis dengan adanya KTM ini, itu sama saja menganggap remeh Ninja dan R25 yang secara fitur ada di bawah CBR250RR.. Kalau cbr250rr nya aja bisa habis apalagi yang laen toh? Nah??

    Like

    • mariodevan says:

      Memang R25 dan ninja akan kena sandwitch dipukul atas bawah…..

      Like

    • Iya.. justru itu Om Yogas Erlangga, produk 250cc lainnya harus segera upgrade valuenya, bukan sekedar facelift. Masing masing harus menemukan entity advantages value masing masing yang tampil unique dan different di banding kompetitor. Misal Ninja masih punya basis komunitas loyal yang besar, bisa jadi bahan olahan yang baik. Tinggal bagaimana membuat marketing strategic yang tepat aja sesuai situasi masing masing. Direction RnD product harus segera di tetapkan dengan seksama sekaligus di review ulang secara berkala di pasar yang sangat dinamis ini.

      Like

    • ardaisme says:

      kalo nurut ai nih mang kobay, ninja maupun R25 udah ada pelanggan sendiri2, nah kalo mereka ngelirik CBR250RR itu karena mereka pikir bakal ada sesuatu yang benar-benar baru, yang jauh unggul di atas produk pilihan mereka masing-masing (dalam hal ini Ninja dan R25), tapi kalo ternyata hanya 11-12, dan malah yang ditonjolin hanya gimmick doang, ya mereka gak bakalan pindah lah. apalagi kalo ternyata harganya jadi kelewat mahal dan di luar ekspektasi. nah di sini deh main cantiknya KTM. kalo pun ada pemilik R25 atau Ninja tergoda, ya paling beli KTM sebagai secondary atau tertiary bike

      Like

      • Kobayogas says:

        yah gak salah salah amat juga sih mang Arda yang Bukan Turan, cuma yang kudu diketahui pemilik Ninja (bukan hanya pencinta) memilih ninja karena saat itu gada pilihan lain, jadi pencinta Honda dan Yamaha tumplek blek disitu..
        Setelah ada R25, mulai terpecah, yang suka Yamaha pilih R25, sementara Honda masih ke Ninja karena beberapa hal, gak suka R25 yang gak terlalu superior, gak suka merek Yamaha atau Ninja dianggap masih terbaik..
        Nah giliran CBR250RR masuk bisa kesedot lagi deh tuh. Jumlah yang nunggu CBR250 mungkin gak sebanyak pemilik Beat atau bahkan CBR150, tapi angkanya ay prediksi masih cukup massive..

        Tapi bisa jadi CBR250RR memang gakan terlalu laris, kalau kebijakan AHM memang men-set sebagai produk premium maka harganya gakan turun terlalu jauh dari isu yang beredar sekarang.. Gak harus banyak terjual kaya beat.. Which is dibanding Ninja sekalipun berarti akan lebih eksluf dari sisi jumlah unit. Resikonya? Akan dianggap produk gagal wkwkwk..

        Like

        • Yuli says:

          Produk gagal yo om….
          Bagi saya produk gagal itu adalah product yang tidak punya manfaat dasar/core benefit….
          Kalo motor ora iso dipake jalan/riding baru sy anggap gagal :p
          *sekedar numpang komen om….bukan ofensif yak 😉

          Like

          • Kobayogas says:

            wkwkwkw sayangnya gak semua pendapat kaya si om punya 😀

            Like

          • Paijo says:

            Maksudnya tuh kalo data aisi dah muncul dan cbr jualannya melempem, pasti bakalan ada komentar dari darmo cs yg bilang produk gagal

            Like

            • goezman says:

              Klo emg misal gak laku, salahnya apa emg dibilang produk gagal? Ini cuma kelas 250 cc lho, gak bisa pake alasan ini premium atau eksklusif atau apalah. Karena apa? Ada moge yang dijual disini. Kecuali motor yg dijual paling tinggi 250 cc baru boleh bilang “ane gak laku karena pengen eksklusif”.

              Like

  2. Yuli says:

    Kali2 komen ah…. (komen kok kali2….plus2 harusnya hehehehe ;))
    Bagi saya yg blom terlalu melek otomotif….seharusnya 1 sil dan 2 sil ga terlalu signifikan….
    Cuman paradigma/mindset 2 cyl is better sdh terjadi…..kemungkinan resale value dari 1 cyl akan terpuruk….
    Walau dari sisi maintenance dan (sepertinya) output spec lebih unggul si oranje (pake boso londo lah…gen sangar burung)….
    2 motor dari oranje dan si sayap sama2 punya kompetitif advantage…
    Si oranje lbh ke european style, harga dan manuverability….
    Si sayap lbh ke fitur dan ketersediaan parts….
    Ibarat kata hati pengen ke oranje….tapi rasio kok berpihak si sayap….
    Solusinya?
    Beli 2…. kalo nduwe duit…..
    Kalo ndak ya ga beli….. la wong kere hore….
    Sekian….
    Mareeeeee :p
    *sengpentingojorame, lawongdurungtukuuu :p

    Like

  3. vyzex says:

    Ya.harga lebih murah dan fitur lebih wah.itu aja dulu buat pancingan.
    Abis itu merawat konsumen.

    Kalo aku apalah. Cb150 aja rasanya dah mahal. Wkwkwk

    Like

  4. dev says:

    Kalau RR Mono nasibnya gimana tuh om? 😀

    Like

  5. chibiyabi says:

    intinya klo jualan di Indo ya jualan gengsi, dulu gengsi suara dua cylinder yang dianggap mirip kyk moge, jadi yg punya motor 250 cc 2 cyl udah kyk punya moge, sekarang ada yang nawarin gengsi punya barang ngeropah, cuma beda sama mbah dukun, klo saya yakin, lama lama klo amunisi marketing dah abis bakal, ada motor 2 cylinder dengan performa kyk motor 250 jaman 80an-90an,dg hp gede alias back to basic, all about speed n performance.

    Like

    • goezman says:

      Gak bakal bro, kecuali pasar 250 cc indo pertahun kyk mbit baru produsen bisa bikin (feasible) motor 250 cc kyk tahun 80-90an yg cuma dijual di indonesia. Trend sekarang semua pabrikan bikin 1 basis buat beberapa model n beberapa negara (klo bisa seluruh dunia). Sementara di eropa sana udah euro 4, which mesin 250 cc skrg klo dipaksa punya tenaga kyk zaman dulu gak bakal lolos. Contoh paling simple tuh berita discontinue cbr 600rr dan gosipnya yg bakal jalan itu cbr650, yg logika sederhananya kapasitas sedikit dinaikin biar mesin punya cukup tenaga namun masih memenuhi standar emisi dibanding mesin yg lebih kecil namun harus berkitir lebih tinggi buat dpt tenaga yg sama dan malah bisa jadi emisinya lebih tinggi.

      Like

  6. bdt says:

    intinya di permaenan harga buat 1 cylinder, serta value yg lebih.
    jadi yach si mono mesti turun harga, mau tdk mau.
    atau kasih vitur yg sepadan sgn ktm, harga naik dikit,

    beda 1 jt an dgn ktm saya rasa masih okelah,

    2 cylinder tetep ada pengemarnya,
    saya rasa yg ke ktm 1 cylinder itu konsumen yg mau beli 2 cylinder tapi msh mikir mobil bekas,

    jadi perang terbagi 2,, 1 vs 1 , jepang vs ktm, 2 vs 2, jepang vs jepang

    Like

  7. bdt says:

    ktm terbantu dgn brand ngerofahnya,

    jikalu si mono punya vitur yg sama pun, ngak bakalan melumat si ktm,

    gengsi brand yg bermaen di mareh,

    Like

  8. LNR says:

    Menurut pengamatan pribadi, KTM hanya akan jadi pengrecok di kelas ini, terlebih jika aftersalesnya kurang bisa bisa ktm juga ikutan babak belur udah bikin pabrik disini, kasih harga mepet produk jepang eh akhirnya malah gak laku karna aftersales yang gak di urus. bener bener menarik buat ikutin kelas 250 cc ini

    Like

    • mariodevan says:

      Uda tau produk xiaomi??
      Aftersalesnya gimana???g usah jauh2 ke smartphone liat aja
      Kawasaki aftersalesnya gimana?? Hehehe

      Konsumen skg lebih logis, terutama kelas premium yg udah biasa sulit cri bengkel resmi….

      Like

  9. gilaroda2ga says:

    Dulu….duo serigala eh silinder itu impian, tapi setelah semua mongstor 250cc jadi duo silindernya… jadinya malah ter…la…lu mainstream…
    Nah…nongolnya ktm bajaj dgn Duke dan rc-nya yg dulu merupakan mongstor eklusip…kok skrg jadi harum…ya wes jadi gebrakan baru utk pecinta non mainstream utk mencomotnya….tapi…nti klo Duke & RC sdh banyak yg punya ya akhirnya jd mainstream juga…wah mbulet…paling enak itu ya mongstor jadul a.k.a classical…pasti anti mainstream terus lha wong langka di jalanan….intinya cuma di mainstream ato anti mainstream….itu aja…Jan opini nguawur iki….😁

    Like

  10. ghost says:

    Aduh om ngaco deh masa hp siomay yg cuma jutaan di samain sama harga motor yg nyampe puluhan juta,pemikiran orang beda2 mas
    gile lu ndro!!! Wkwk

    Like

    • mariodevan says:

      Lah biar jutaan belinya pake daun??wkwkwkwk…. Y udah kawasaki deh… 3Snya gimana?? Wkwkwk motor kyak gni kok ngomongin 3S,ya lucu…….

      Like

    • niceguy says:

      Mungkin saya salah satu orang dengan pemikiran “berbeda” itu, disaat mayoritas orang beli merk H saya justru beli Y. Harga jual jatuh? Itu resiko dan sudah disadari sepenuhnya. Kenapa bisa begitu? Karena sudah mitigasi resiko yang akan timbul di kemudian hari. So it’s no problem!
      Beda hal jika kita tidak siap menanggung resiko itu, saran saya sih lebih baik ambil produk yang pasaran aja deh, daripada nyesel nantinya.

      Like

  11. motorideweb says:

    aku kok melihatnya mau 1 sioinder atau 2 silinder, silahkan pabrikan manapun membuat model sport adventure 250cc an… jadi moge versys-like atau CB500x-like dan yg lainnya yg mirip

    surveynya memang full faired dan naked saja ya? (aku bertanya…)

    Like

  12. blade_in says:

    Kalau kualitas finishing sebuah motor premium seharga 70 jt seperti tsmpak pada yg dipamerkan di GIASS …. alamat CBR250RR cuma rame di postingan para blogger. Yg inden pun bisa batal … Jgn inden karena terpesona rendetn Mas Joe !!!

    Like

  13. uhuk says:

    sy rasa KTM bisa sdkit merubah mindset bahwa harus 2 cyl, krn memiliki prestge, harga miring dan value. tapiii ingat, cbr250rr blum menggebrak sepenuhnya, msh menyembunyikan power nya.. kalaupun benar KTM dpt merubah mindset 2 cyl, tapi cbr mampu memberi sensasi baru pada 2 cyl… bsok liat saja komparasi dan cerita pengguna ktm dan cbr di blog2 dan sosmed, krn mungkin msh bnyak calon konsumen yg masih menunggu cerita tsb…

    Like

  14. putra says:

    Yang mau saya tanyakan, di Brebes beli dimana ya???

    Like

  15. paink says:

    sebenarnya dgn melihat situasi sekarang ini kesempatan bagi yamaha untuk bersaing dgn kompetitor. melirik harga ktm yg cukup menggoda, saya kira tidak ada salahnya yamaha dgn r25nya melakukan perubahan terutama dr segi desainnya untuk lebih bagus dr yg sekarang, bahkan klo bisa lebih baik dr new cbr dgn menekan harganya klo bisa jgn naik, soalnya yg sekarang jg kemahalan,heheheh…saya kira r25 tidak akan kalah dgn kompetitor.

    Like

  16. putra says:

    Di Brebes kata pak madev mesti sabar dulu. jepang masih nyaman artinya.

    Like

  17. Bang Toyib says:

    Ktm prestisius tapi sangat terjangkau

    Like

  18. sandalgesit says:

    Yang penting persaingan sehat wal afiat..g usah pake BC…toh user/buyer sekarang sdaj pinter melek teknologi..

    Like

  19. Gen says:

    Klw cbr yg di pakai harga estimasi tertinggi,kmngkinan bkal bnyak yg pndah haluan ke ktm,sya sndiri ngarep hrga cbr lbih kmpetitif,maklum saya kalangan menengah kebawah,kaya enggak,miskin iya,,,kkkk

    Like

  20. tho says:

    jadi iseng pengin komen.. ada beberapa individu yang tidak pengin mainstream.. dan itu jumlahnya tidak bisa dibilang sedikit. nah biker entusias yang blm pernah ngerasain gimana sih motor eropa, dan bosen dengan merek jepang. biasanya bisa memilih hal ini (KTM)..
    kalo yang pengen naik kelas dan takut aftersales ya biasanya milih produk mainstream. tapi yang punya tantangan bakal milih antimainstream.
    goodluck for KTM..

    Like

  21. dimas says:

    KTM? gak bakalan ngaruh, paling itu cuma penggembira aja, jualannya laku sih.. tapi ndak bakal ganggu merk jepang lainnya.. Masih lebih banyak yg pilih merk Jepang..
    KTM ya nanti paling banyak, seperti TVS atau Suzuki. (dibawah 1%)
    Atau paling parah ya bangkrut seperti Bajaj. hehehe.. (hilang lagi)
    Selamat datang KTM, sukses terus Honda Yamaha Kawasaki..
    Betul kata2 diatas, kalau mau yang aman beli motor-motor yang mainstream aja.. hehehe.. #cmiiw 😀

    Like

  22. handoyo25 says:

    BIcara soal 3S, ini adalah faktor kunci bagi konsumen yg menggunakan motor sbg operasional harian.

    Bagi para pe-hobby, enthusiast, atau life styler (bahkan kolektor) biasanya nggak terlalu pusing dg support pabrikan, andalan mereka adalah komunitas dan network (mekanik dan bengkel “underground” ada semua disitu).

    salam kenal dari bantar gebang

    Like

  23. Siapa ajalah says:

    Wahhh seru ya blognya?
    Gw baru buka blog ini pas cari info update new r15 setelah bingung mau milih all new CBR atau KTM RC 200.
    Betitanya bagus.
    Walau kadang,maaf,terlalu banyak brand Yamaha dan Honda yg dibahas.
    Gpp sih,hak yg punya blog kok.
    Tapi mungkin biar lebih meluas dan banyak info,kayaknya akan lebih menarik ditambah penyegaran informasi ttg motor2 lain kaya Suzuki,Viar,TVs,dll.
    Cuma opini,selamat malam

    Like

Coment gratis :D