Halo friends apa kabarnya hari ini? kali ini madev mau bahas mengenai salah satu nama brand yang cukup terkemuka dan sempat menjadi legenda sebagai motor matic paling populer dulunya! Yup tidak lain adalah Yamaha Mio, yang dalam bahasa indonesia berarti “cantik” yup mio pada awalnya memang diciptakan imut-imut untuk wanita Indonesia yang ingin juga mandiri naik motor sendiri yang mudah dan tidak merepotkan, tapi sayangnya produk terbaru justru kehilangan esensi pertama dari Nama Mio yang cantik itu, Mio M3 justru hadir lebih sporty dan cenderung tajam, begitu juga Mio Z, tapi beruntung ada Mio S yang madev rasa mencerminkan produk Mio yang sesungguhnya memang haruslah sperti itu! dan Yamaha mulai kembali mempromosikan Mio S ini sesuai dengan Mio pada awalmulanya diciptakan untuk Wanita!
Disetiap pembahasan Mio, seperti contohnya artikel disni (link)
Melihat seperti tidak berdayanya Mio melawan dominasi Honda Beat, komentator sering berkomentar bahwa nama mio sebaiknya dihilangkan saja diganti dengan nama baru untuk mewakili brand matic low end yamaha yang baru, karena nama mio sudah terlanjur memiliki stigma negative, memang masuk akal argumen yang diberikan…. TAPI…..
Jika perubahan nama dilakukan Yamaha, apakah konsumennya akan tetap setia? apakah nama baru nantinya mampu mengambil market share kompetitor?? atau justru berbondong-bondong pindah ke merek lain, dan semakin berhati-hati dalam memilih produk!
Jadi madev rasa, usul untuk meniadakan nama Mio dan mengganti yang baru itu sama susahnya dengan membangun brand baru dari Nol!
hal ini biasa dilakukan yang kita sebut rebranding! Mio sudah berkali-kali melakukan rebranding sebagian mulai dari Mio J, Mio GT, M3, Mio Z sampai yang terakhir Mio S, Yamaha dalam hal ini madev rasa belum berani untuk rebranding keseluruhan nama dari Mio, karena mereka sadar tidak ada jaminan jika digantipun produk itu akan bisa melebihi kesuksesan Mio!
karena rebranding itu bukan hanya sekedar ganti nama, ganti logo, tapi ada cerita baru yang ingin diceritakan, ada perubahan makna baru yang ingin ditonjolkan (repositioning), dan menghilangkan makna negative lainnya… ganti nama berarti ada kepribadian baru yang ingin ditampilkan
memang kalau semudah itu ganti nama mio dengan nama lain maka produk baru akan meledak, Yamaha tentu sudah melakukannya bertahun-tahun lalu!
secara pribadi madev lebih memilih untuk melakukan rebranding daripada pergantian nama sepenuhnya! madev rasa rebranding yang dilakukan selama ini masih belum tepat sasaran!
SO kita diskusikan saat ini friends, apakah perlu nama mio dihilangkan? atau tidak, jangan lupa tinggalkan alasannya…
Bagi friends yang mau mendapatkan informasi lebih cepat dari madev bisa follow instagram madev dan melihat insta story yang updated langsung saja kesini Instagram : mariodevan
Jangan lupa add dan follow ya Social Media official | twitter : @mario_devan FB page : https://www.facebook.com/mariodevanblog
- Yamaha Gelar Program Tukar Tambah Spesial di Bulan Ramadan dan Libur Lebaran
- Mudik Nyaman dan Terlindungi dengan Aplikasi Brompit
- Mudik Nyaman dan Aman Bersama Yamaha!
- Oli Yamalube, Perawatan Mesin Optimal dan Hadiah Berlimpah!
- Mudik Nyaman dengan Motor Yamaha, Dapatkan Diskon hingga Rp 1,5 Juta!
- Astra Honda Motor adakan iftar Blogger dan Vlogger 2024!
- Yamaha Gear 125 Tampil Lebih Menawan dengan Warna Baru, kini telah hadir di dealer seantero Jatim dan nusra!
- Silahturahmi Yamaha Indonesia bareng Blogger!
- Belanja Motor Yamaha Makin Mudah dengan Live Shopping di TIKTOK!
- Yamaha STSJ Bagikan 4 Motor Gratis di Pasar Malam Tjap Toendjoengan!
- Yamaha STSJ Hadirkan Diskon Spesial LEXi LX 155 di Bulan Ramadhan
- Portfolio Mario Devan
- Yamaha Ajak Awak Media Uji Ketangguhan Lexi LX 155 di Bali
- Yamaha PG1 akan masuk ke Indonesia?
- Serbu Booth Yamaha di IIMS 2024! Warna Baru, Promo Menggoda, dan Banyak Kejutan!
- Rayakan Semangat Demokrasi dengan Diskon Spesial Service Yamaha!
- Yamaha STSJ Manjakan Konsumen dengan Diskon Spesial di Hari Kasih Sayang dan juga pemilu!
- Yamaha Fazzio Hybrid-Connected 2024: makin keren, makin bebas berekspresi!
- Muncul yamaha Lexy 155cc, Yamaha Optimis kenaikan penjualan hingga 30%
- XMAX Connected Tampil Lebih Sporty dengan Sentuhan Warna dan Grafis Baru
Ini artikel joss.usul nama yamaha sweat.yamaha filano.
LikeLike
Kl ane setuju utk d hilangkan, dl sempet terpikir knp g bs bejaban sm beat , pdhl udh brp kl upgrade mio, ane stuju karna nm mio kaya’y susah bangkit, wlpn d tambah dg nm2 lain sprti sekarang. Karena 9 dr 10 orang pasti pilih beat drpd mio. Mending ganti yg skrg lg naik daun dg embel2 MAX , atau ganti dg nm laen yg fresh , ala2 eropa. Pdhl mio menurut ane model jg udh bagus g kalah sm beat. Ya itu td mslhy org udh terlanjur cinta dg nm beat d banding mio… Terus kl motor sport, ane g habis pikir knp msh kalah sm honda skrg, pdhl sudah d upgrade lbh besar powery.. Khususy vixion. Honda desainy skrg bener2 keren, dr cb 150r , cbr150, cb250rr.. Desain keren serba lancip n sipit. Sdgkn yamaha vixion headlampy ampun dahhh… Ap susahy ksh yg serba lancip , runcing. .. Pasti laku keras. … Pertama yg d lihat itu muka n bentuk body y… Baru merk…
LikeLike
Yamaha fokus ke bikin matic beraura maxi scooter. Setelah kelas 150, turun ke kelas 125. Misal buat SMax 150/125 (elegan) dan Force/Lexy125 (sporty). Yg entry level cukup buat Mio yg benerbener Sporty dg desain kayak Aerox 50cc.
LikeLike
Bukan hanya nama mio….nama yamah aj diganti pake hond….dijamin laris
LikeLike
Yamaha terkesan suka nama pendek. sampai menebak kepanjangan kode itu jadi thread tersendiri. Kalau Mio hilang, mungkin gantinya cuma satu huruf saja.
LikeLike
Bukan salah “mio” yg salah itu sasarannya wanita kok motornya di beri skok keras yg katanya untuk menjaga kestabilan ketika menikung, wanita sangat jarang menggunakan motornya untuk cornering, see??? Udah jelas kan yg salah apanya? Desain pelk, yah walaupun secara pribadi udah bosen dengan desain pelk nya tp masih bisa lah, masalahnya geolnya itu lho, please bgt untuk pindah pabrik pelk, atau minimal menaikkan kualitasnya lah, ingat, seberapa kuat pun yamaha berkilah, tp pelk mio series yg geol itu bukan mitos, dan ingat jangan pernah menyalakan konsumen, pabrikan lah yg harus menyesuaikan dengan kebiasaan masyarakat
LikeLike
yang pilih selain Yamaha itu bodoh, jare.. wkwkkw
LikeLike
sekarang sih dengan Mio S saya rasa Geol itu udah hilang karena velgnya lebih lebar, dan bannya juga lebih besar, jadi peredamannya cukup bagus…
dari pengamatan saya sih, velg geol bukan karena kualitas velgnya, tapi karena profil bannya yang “cungkring” dan shoknya yang keras, jadi yang kalah Velg duluan, saya punya Mio dan Xeon soalnya, ganti ban besar tidak ada tuh Velg geol…. IMHO
LikeLike
Geol itu menurut ai krn “paket” dari motor itu memang berpotensi gitu, memang untuk generasi yg sekarang terutama yg pelk lebar sangat jarang yg geol, tp toh “paket geol” masih di jual, jd potensi pemandangan geol d jalanan jg masih besar, jd image geol jg masih bergentayangan kan?
LikeLike
Pilihan sulit ganti nama = mengakui produk nya cacat/gagal.
Rebranding= 0:0
Dengan tagline Nya semakin di depan aja kewalahan.
Untungnya lawan tidak pakai tagline siapa yang buat motor duluan.
Ya wes lah.
LikeLike
daripada ganti nama mending bikin produk baru aja misal maxy untuk yg kelas 125 kan belum ada tuh atau ambil motor motor unik dari yamaha global misal qbix ato buat motor entry level yg klasik macem filano tu tapi yg lebih terjangkau n bener bener classic jangan classic tapi cungkring . sementara itu brand mio biar berjalan saja dahulu dengan mio s saya liat penerimaan mio s with isyana di medsos khususnya instagram positif aja mungkin efeknya gx bisa wow tapi lambat laun saya yakin akan semakin menancap di benak anak muda ataupun masyarakat pada umunnya
kasih lah itu vva di entry level cuma itu satu satunya senjatamu saat ini. kembalilah seperti yamaha yg dulu yg energik muda fresh inovatif n yg penting nothing to lose mau sekeras apapun si sayap menghantammu tapi kamu adalah satu satunya yg berani fight sama mereka terus. itulah dna mu yg membuat merk ini dikagumi masyarakat.
LikeLike
good….
LikeLike
Market yang kompetitif lebih asyik buat konsumen, terlalu dominan gak terlalu ngasi nilai positif. Berharap Kawasaki dan Suzuki bisa lebih bangkit lagi. Problemnya, market sepeda motor sudah lewat masa puncaknya. Either way, saling kanibalisasi.
LikeLike
Kalau menurut saya yamaha gak ada yg salah cak dev yang salah itu lawanya aja yg nampak selaluh sigap antinya.keknya bukan yamaha aja yg tertekan. Bayangin aja setiap ada bau2 barang laris disitu honda uda siap dg senjatanya. Keknya planing 10th kedepan pabrikan lain uda terpantau oleh honda.mending yamaha slow aja sambil nunggu moment.
LikeLike
Dan strategi honda kayak lebi luwes, bisa belok kanan/kir tergantung tantangan saat itui dan itu anehnya bisa dilakuin dg gampang dan cepat dan rata2 gak gagal dalam mukul tantangan lawan. Meski kadang sekedar merecokin aja.
LikeLike
Saya pikir nggak perlu diganti, tetaplah dengan branding Mio. Yg diperlukan itu penguatan image & pembenahan lini depan perusahaan (Sales & Mekanik), jgn ada lagi oknum yg merusak citra Yamaha.
Sekedar saran utk Yamaha, kalau bisa kualitas material perlu dinaikkan sedikit lebih baik, model velg perlu penyegaran bentuk, lebih memperhatikan bagian suspensi yg menyesuaikan rata-rata berat badan orang Indonesia & kondisi jalan yg kurang baik di negeri ini, dan optimalisasi power mesin ke CVT yg lebih efisien.
Kalau Yamaha sudi membenahi semua itu, saya yakin cepat atau lambat masyarakat akan tergerak untuk menengok kembali ke Yamaha Mio. Biar waktu yg membuktikan.
Satu lagi, jangan mau diajak kartel !
Nggak ada untungnya, malah banyak ruginya ! Kalau bisa kasih harga yang buat kompetitor kalang kabut ! Dgn catatan, kualitas material tetap dijaga.
Goodluck YIMM.
LikeLike
kedepanya kartel tidak bisa dihindari sih ya, karena dominasi Jepang dimarket global mulai kecaplok negara lain… seperti Cina…
LikeLike
Ganti velg, ganti desain samping + belakang, perbedaan produk yg jelas, no bc :v
LikeLike
Ya matikan saja brand mio,
LikeLike
Iseng-iseng ngobrol sama pemilik dealer besar di Serpong. Mereka maunya sih Mio ganti nama. Mereka malah saranin Yamaha bikin motor untuk jutaan rider Beat yg mau naik kelas… cc katanya harus 150, dimensi dan karakter yaa mirip2 Beat gt. (mereka gak seumur umur pake Beat bukan? )
LikeLike
Bukan nama yg jd masalah tp produknya sendiri yg masih nanggung. Velg dan desain yg skrg? Hmmm no comment dah
LikeLike
Ganti saja nama Yamaha jadi Honda, klo Honda Mio pasti laris…..gak ada cacat dah pokoknya…
LikeLike
mio max aja tuh,mio kasta tertinggi masuk clan max series.pasti bisa mengangkat derajat mio karena masuk keluarga max series,harga maksimal 19jt,body nya ala ala max series
LikeLike
Mio kebanyakan produk. M3, z, aks sss, yg paling baru s. Dibikin lebih efisien aja, fitur malah tumpang tinggi di versi ‘ultimate’ sama yg standar. Masa versi aks sss yg paling mahal bannya masih kecil!? Mio z malah lebar, padahal versi aks sss belakangan muncul. Dibikin 2 versi cukup deh kayaknya, mio sama mio s.
Terus ya suspensi kerasnya itu loh ga ilang ilang, segmentasinya mio buat siapa sih..
Next major change masih banyak pr. Lebih penting ilangin pemikiran negatif velg geol, ban cungking, shock keras, aksel ngeden drpd buang nama mio terus ganti apa lah tapi hasil produk ga jauh dari m3
LikeLike
Percuma lah apapun upaya Yamaha..
Dapet MS 20% aja ya atas “kebaikan” Honda supaya gak kena delik Monopoli.. Ibaratnya, Yamaha Indonesia itu memang sengaja dipelihara Honda
Kalo AHM mau, dah dari dulu pesaing2nya dimusnahkan.. Ambil contoh gampang, FIF (anak perusahaan AHM) disuruh terapkan bunga 0% sampe lunas.. Honda cuma ambil untung dari margin perakitan..
Yamaha bisa apa???
LikeLike
Saya setuju nama Mio di hilangkan tapi secara bertahap, persis seperti vixion menggantikan Peran Scorpio yang gagal mengalahkan Tiger. Awalnya Jual produk tersebut secara bersamaan. Jadi keluarkan produk dengan nama baru, tapi all-out fiturnya (sss,smg,dll) all out juga promosinya. Honda juga mematikan Tiger, untuk memulai “hal baru” dengan CB150R. Desain Yamaha Janus boleh tuh di coba.
Ayo YIMM jangan keasyikan Export, jangan biarkan Daeler2 Yamaha SeIndonesia hidup dari MS yang tinggal 19%. hehehehe
LikeLike
Beda segment ya, vixion itu buat melawan megapro bukan tiger….
LikeLike
Cvt,,suspensi sama bisa dikasih oli encer ( artinya toleransi kerapatan harus ditambah).
Ini yg harus dibenerin.
Nama sama design sih dah ok
LikeLike
Rasa2nya kl sampe dihilangkan bakal sayang bgt ya. Bikin brand itu ga murah dan ga gampang. Rebrandring sebenernya pilihan tepat. Cuma ymh ini emang pekok, bukannya fokus jualan malah ngatain pembeli honda goblok. Brand ambasador juga dipegang triatmomok. Kan aneh?
Rebranding itu hrsnya penguatan brand thp segmen yg disasar. Mio awalnya nyasar cust cwe, knapa bintang iklannya aki2 mandul kek triatmomok? Kan ga nyambung. Cwe2 cantik jg bakal geli2 jijik kl bayangin dia beli motor yg ditumpaki si blogger sejuta ilusi itu.
Jd fokus rebrandingnya gak ada.
LikeLike
perlu , udah ga menjual lagi soalnya. nama mio udah jelek di pikiran orng2.
LikeLike
udah jelek di pikiran orang-orang ini perlu digaris bawahi….
adakah riset dan survei mendalam soal ini?
LikeLike
https://sakahayangna.com/2017/12/18/yamaha-aerox-155-vva-terbaru-sudah-ready-di-bogor-cekidot-harganya/
Menurut saya sih, nama mio ga usah di hilangkan… Mio itu yamaha, seperti beat itu honda… Tinggal mempromosikan terus bahwa mio skrg itu ga geol2 lg, ga boros lagi, bla bla bla… Dan yang penting untuk next MIO, desainnya harus lebih bagus dengan paket fitur yang lengkap dan “terlihat”.. Contohnya velg.. Berapa kali beat ganti velg, berapa kali scoopy ganti velg, berapa kali vario ganti velg… Padahal semuanya laris manis tapi tetap di apgred biar kekinian dan lebih cakep.. Coba lihat mio dari jaman dulu tetap begitu2 az desain velgnya, boring & terlihat jadul…
Mio S sudah ok punya, fitur lengkap buat entry level, tapi kembali blunder lg di velg… Ckckckck..
Belum lagi di starter yg senyap… Belum lg di sokbreker..
Metik itu harus yg nyaman bukan yg kencang..
Imho
LikeLike
Yup! Ga perlu embel embel shock dibikin lebih keras supaya pas nikung jadi stabil
LikeLike
susah-susah branding, kalo beli cash sulit ya ga bakal bisa jualan banyak…
LikeLike