Masukan untuk Yamaha soal Mio M3, masih sangat banyak PR!!

Di Awal bulan lalu, madev mengajak para pembaca setia blog ini untuk saling tukar pikiran, topik yang diangkat adalah mengenai Ymaaha Mio M3, Matic generasi ke tiga dari Mio, yang diharapkan mampu bersaing dengan Beat secara ketat, apalagi di segment ini, potensi penjualannya sangat menggiurkan, sejuta unit per tahun sob, jadi siapa yang mampu menguasai segment ini, bisa dibilang dialah yang akan menguasai pasar roda dua Indonesia.

artikel-nya bisa dilihat disini

https://mariodevan.com/2015/12/08/mio-m3-kurang-bertaji-haruskah-muncul-m4-sebagai-penantang-beat-diskusi/

Sayang-nya Yamaha Mio M3 kurang bertaji melawan Honda beat!!sehingga share Yamaha pun terus turun bebas, di artikel tersebut madev memberikan 4 pertanyaan kunci untuk dijawab pembaca.

Mio M3 Creative Blue

berikut pertanyaannya

 

  • apa yang salah dengan strategi yamaha?
  • apa yang harus dilakukan dengan Mio M3
  • perlukah M3 dirubah lagi
  • strategi apa  yang harus diambil yamaha??

Dan hasil-nya sungguh luar biasa, diskusi yang sangat hebat, dan memberikan banyak sekali masukan positive, tanpa kesan untuk menjelek-jelekan, ini tentu suatu masukan positive bagi pabrikan Yamaha, karena inilah the real suara konsumen, dan bisa dilihat persepsi konsumen terhadap Yamaha Mio M3.

Yamaha Mio M3 dengan model cantik

Yamaha Mio M3 dengan model cantik

Dari hasil diskusi ada beberapa  yang madev rangkum.

  1. Dari sisi produk, Yamaha Mio masih punya banyak kelemahan dari generasi pertama yang tidak segera diperbaiki bahkan sampai generasi yang ketiga ini, yang paling disoroti adalah bagian kaki-kaki (ban kecil, velg gampang peyang, sampe shok yang keras)
  2. Yang kedua adalah fitur! perang di segment ini adalah perang fitur, bagaimana Honda beat, walau entri level tapi memiliki varian  yang  sangat lengkap, bahkan memiliki fitur yang sama dengan matic flagship-nya yaitu PCX….. luar biasa bukan?? dengan memiliki fitur yang sama dengan matic yang seharga 30 juta, Beat secara brand tentu memiliki daya tawar yang jauh lebih kuat dari Yamaha, asosiasi bahwa matic murah pun tidak kalah canggih!
  3. Secara brand Mio yang awal-nya diposisikan dekat dengan sisi wanita, yang feminim, di Mio M3 terbaru ini justru terlihat lebih maskulin, dari garis desain, sampai pemilihan brand ambasador, bandingkan dengan beat, yang diposisikan sebagai motor anak muda yang sangat feminim dengan JKT48-nya, perubahan yang dilakukan Yamaha ini dengan membuat matic-nya justru kearah maskulin dan sporty (GT series, Mio M3) ternyata terbukti melempem melawan Honda.
  4. Harga jual kembali yang anjlok, ini merupakan mimpi buruk, karena di Indonesia, faktor harga jual kembali yang tinggi masih menjadi salah satu faktor keputusan pembelian.
  5. Marketing yang kurang aware terhadap blogger dan komunitas, di acara beat, para blogger, media dan komunitas diberikan acara seluas-luas-nya untuk mencoba sehingga secara viral sangat luas, pemberitaan dari mulut ke mulut, tapi berbeda dengan Yamaha, yang justru langsung menargetkan ke buyer, apa yamaha lupa ya, pembeli itu lebih percaya kata dari orang yang mereka kenal (viral) daripada kata sales!!

Brand yang sakit, produk yang kurang memuaskan, serta SDM yang kehilangan semangat, membuat Yamaha Mio M3 kurang mampu berbicara banyak di segment low matic! jadi seperti kata artikel saat itu, apakah Yamaha perlu mengeluarkan Mio M4 sebagai suksesor Mio M3?? kalo menurut madev sih, sangat perlu, dan kali ini tidak perlu tanggung!

Monggo share komentarnya friends.

 

About mariodevan

Makhluk terlanjur ganteng hehehehe, kelahiran manado, dan besar di surabaya, menyebut profesinya sebagai digital entrepreneurship (biar keren hihihi) | Menyukai semua yang berbau Otomotif dan juga suka belajar ilmu Marketing! | Bloger yang konsen menulis mengenai Motor, mobil, Analisis marketing otomotif, Sport dan semua yang dekat di sekitar. |Ingin mengHubungi penulis bisa di mariodevan@gmail.com, 085648012040 (whatsapp) | Social Media official | twitter : @mario_devan | FB page : https://www.facebook.com/mariodevanblog | Instagram : mariodevan
This entry was posted in Marketing, Motor and tagged , , , , , , , . Bookmark the permalink.

25 Responses to Masukan untuk Yamaha soal Mio M3, masih sangat banyak PR!!

  1. mario depan blok '5 says:

    yg paling utama adalah kaki2 disamain dg kompetitor
    dan jg belagak budeg dg masukan konsumen

    Like

  2. Bagus juga ya biru di atas kuning. #eh

    Like

  3. I like FBY says:

    *yang salah strategi budeg / kepala batu… seberapa susah memangnya ATM
    *Buat survey sendiri…
    Buat mio M3 SE / Limit Edision dengan ban dan pelk sama persis baik ukuran dan kwalitas
    Buat / produksi sama banyak dengan yg standar dan atau suplay ke dealer dengan jumlah yang sama survey tipe standar atau SE yang habis lebih dulu dan itu artinya itu yang di mau konsumen
    *selain pelk,ban knalpot sepertinya juga sudah perlu penyegaran
    *Datangkan nouvo rc yang di jual di vietnam buat 2 tipe sekaligus untuk lawan vario 125 & vario 150
    Nouvo rc lama tempelkan mesin old mx 135cc untuk lawan vario 125
    Nouvo rc new model tempelkan mesin N-max 155 untuk lawan vario 150
    Jangan di riset ulang seperti aerox
    Dan YIMM harus inget MS yang semakin menyusut.

    *Shukroon

    Like

    • Iseng komen says:

      Kadang ane liat2 FBY itu pengen spec yg overkill buat motornya. Tapi apa iya klo spec overkill bakal gampang di buat dan harga akan sama dengan spec standard?
      Paling komen kaya gini bakalan di ketawain sama yimm. Mereka akan balik nanya, mau di jual di harga berapa?
      Balik lagi matic itu lebih ke kendaraan fungsional bukan kendaraan buat balapan, sekarang yamaha ngeluarin matic kenceng2 yg laku cm nmax doang itu jg karena harganya di banting abis, tapi yang beli jg kebanyakan konsumen laki2 yang dari dulu pengen big skutik tapi ga ada duit. Marketnya terlalu niche bisa di bilang terbatas, salah2 malah makan ms nya vixion.
      Nah kalo main spec overkill kan bukan solusi buat fightback tapi malah lari ke pasar lain yang kompetitor blm main ke situ. Kalo kompetitor uda bikin niatan buat bersaing di market yang sama, FINISH itu yimm. *Lirik kasus mio dan vixion.

      Like

  4. cadoxs says:

    Gonta ganti nama juga pengaruh ke konsomen

    Like

  5. seanomedic says:

    di jawa mungkin harga beat dan mio m3 seimbang tapi makin ke timur mio m3 jauh selisihnya…beat bisa dikisaran 15 koma sekian, mio m3 dah tembus 16,3 sampe 16,5…selisih segitu ngefek banget lah buat entry level

    Like

  6. pik says:

    nama mio udah terlanjur jelek di mata kebanyakan masyarakat sedikit banyak sangat berpengaruh. klo misalkan ganti namanya dgn yg lain terus penambahan fitur plus modelnya lebih bagus tapi jgn niru mungkin bisa bersaing.

    Like

  7. civillianblogs says:

    Yang jelas kaki kakinya arus di gedein.. Jadi semua matic yamaha ban standar seukuran dengan gt 125..
    Valentino Rossi star of the year moto GP 2015

    Like

  8. adhe145 says:

    Soal desain ane bisa komeng udah bagus, ga keliatan bantet, sporty.
    Tetep kekurangannya seperti temen2 komeng sebelumnya.
    Soal velg saran ane belakang kasih ukuran 2,15×14 (ban 90/90-17) ato 2,50×17 (ban 100/80-14), depan 1,85×14 (ban 80/90-14). Shockbreaker lebih soft, fitur ditambah mendekati or beda dgn beat.

    Like

  9. Arlong says:

    biar ane perjelas kelemahan utamanya Mio :
    – Ban Depan size 70/90-14
    – Ban Belakang size 80/90-14
    sedangkan kompetitor
    – Ban depan size 80/90-14
    – Ban belakang size 90/90-14
    ban cungkring di velg ring 14? jelas aja feel berkendara saat lewat jalan gak rata jadi kerasa keras & Velg mudah peyang.
    – Sok belakang keras reboundnya, ditambah pemakaian ban yg lebih kecil jelas nambah keras saat lewat gronjalan.
    – model velg sejak jaman Mio gen 1 masih sama itu2 aja, mudah peyang pula.
    – engine buzzing, artinya terdengar mendengung dan agak kasar, buat ane pribadi sih gak masalah karna suara kasar belum tentu artinya rusak, namun buat orang2 awam kebanyakan yg buta mesin mereka taunya kalo motor suara alus artinya kualitas bagus, dan cuma dari suara aja orang2 macam ini bisa berubah keputusan untuk beli.

    menurut ane Yamaha bisa saja meningkatkan kualitas poin2 di atas, tapi mungkin akan berdampak harga jual naik, biar gak naik signifikan, solusi ngawur ala ane adalah:
    – material body Yamaha yg katanya dikenal bagus dan kokoh itu bisa diturunkan dg memakai material plastik ember kuli bangunan ala kompetitor.
    – kualitas painting Yamahmud yg katanya dikenal solid dan kinclong itu bisa dikurangi seperti kualitas tukang cat pinggir jalan ala kompetitor
    – pemakaian striping/stiker body yg aneh bin norak dihindari.
    – kualitas spare part yg lain (diluar mesin) bisa diturunkan macam mika/reflektor lampu, dasboard, tidak menggunakan krom-kroman lagi, dsb.

    ane kira Yamahmud bisa melakukan itu semua, asal gak kepala batu aja.

    Like

  10. RF says:

    Semoga masukanya di dengarkan dengan baik.
    Numpang sharing aplikasi android di Google play Gan
    https://play.google.com/store/search?q=pub%3ARIFEL&c=apps

    Like

  11. blade-in says:

    Berapa sih sekidih harga ban 80/90 dengan 80/80 (depan) atau 90/80 debgan 90/90 (blakang). Berapa sih biaya riset bikin pelk ddngan dengan yg lbih bagus? Kok ngeyel amat ya? Sepertinya pabrikan miskin banget gt!!!

    Diantara PR besar YIMM pada maticnya adalah YIMM gak bisa buat desain matic yang simple tapl enak dilihat, seperti Mio Sporty atau Mio Soul dulu. Evolusi desain tiap varian jg ngaco, seperti gak ada konsep yg jelas.

    Like

  12. Joko says:

    Mesin 125ccnya mengecewakan, tidak terasa lebih kenceng daripada 108cc punya tetangga. Padahal jaman dulu dulu untuk melawan 110cc mio, tetangga sampai harus pakai 110cc liquid cooled. Ini kalau dari mata cowok.

    Kalau dari mata cewek, kurang halus, kurang empuk, kurang bandel, kurang fitur. Tapi ini yang lebih penting, karena memang konsumen utamanya cewek.

    Like

  13. Boncel66 says:

    Marketing yang kurang aware terhadap blogger dan komunitas,
    yang justru langsung menargetkan ke buyer, apa yamaha lupa ya, pembeli itu lebih percaya kata dari orang yang mereka kenal (viral) daripada kata sales!!

    Tulisan yg tepat tapi masih ada pertentangannya 🙂
    Marketing yg kurang aware ke Komunitas & Dealer Independent Seharusnya.
    Pembeli lebih percaya kata dari orang yg mereka kenal ( viral ) daripada kata Sales ( blogger juga seperti Sales skrg ). Buktinya di lihat dari Iklan di Blog, Support Pabrikan ke Blogger.

    Yamaha sudah berkurang kemampuan salesnya sejak mereka mengurangi / membunuh secara tidak langsung dealer2 Independent nya ( Digantikan dgn Dealer2 Group yg bukan Dealer Lokal yg di kenal oleh Konsumen ). Dealer2 Group yg tidak mampu di kontrol / di awasi oleh Pabrikan menyebabkan Price War & Distribusi unit yg tidak merata.

    bagaimanapun Sales terbaik adalah Internal Dealer yg berhubungan langsung dgn konsumen ( Karyawan dealer yg merupakan penduduk setempat & mekanik yg mampu memberikan ‘rasa aman’ ke Konsumen )

    Yamaha lemah dalam sistem kontrol distribusi ( material promosi & distribusi unit ).
    Lemah dalam Edukasi Mekanik sbg ujung tombak Promosi. Bukan Sales / blogger / Komunitas yg jadi ujung tombak promosi tapi mekanik / Bengkel adalah ujung tombak promosi.
    Nggak Perhatian apakah Dealer2nya rugi atau tidak. yg di kejar hanya market share.
    Bisnis adalah Investasi Jangka Panjang. Dealer Independent adalah Ujung Tombak Sales yg sebenarnya. Mekanik / Bengkel adalah ujung Tombak Dealer.

    Like

  14. suyoto says:

    Untuk bisa melawan Beat di segment entry level sangat berat dan butuh pengorbanan, saran saya :
    1. Buatlah matic dengan nama yg betul2 baru (tinggalkan embel2 mio yg terkenal boros, ban krempeng dan suspensi keras), dg spek yg sama plek dg Beat baik fitur, ukuran ban, suspensi dll.
    2. Dg kubikasi mesin Yamaha yg lebih gede dari honda saat ini, namun power dan top speed gak jauh beda dg mesin honda, hal inilah yg justru senjata makan tuan (artinya justru Yamaha menunjukkan kelemahan mesinnya). Sebaiknya beli aja insinyur nya mesin honda untuk membuat mesin yamaha.
    3. Buatlah strategi pemasaran yg jitu seperti saat kemunculan mio (saat itu orang meragukan kekuatan matic namun yamaha menjawab dg mio dinaikin 9 orang sekaligus) dari situ mio mulai sukses dipasar.
    Dg produk yg betul2 baru dan menghilangkan embel2 mio, promosikan produk baru itu dengan melibas jalanan makadam dan terasa nyaman. Kek suspensinya x-ride itu top banget.
    Klo yamaha mau denger saran saya, saya yakin pasar matic entry level hanya milik yamaha matic baru dan beat. (50-50).

    Liked by 1 person

  15. Mio3 kyx gagal produl baru 1 setahun sdh ganti roller.tdk lama lg suspensi belakang sdh bocor.sy sangat kecewa produk mio m3 padahal motor sblmx mio sporti 6thn sy pakai apling cm ganti ban sm aki

    Like

Leave a reply to nendangbanget Cancel reply