Seandainya saya CEO Suzuki R2 apa yang akan saya lakukan?!

Suzuki Roda dua di Indonesia merupakan bagian dari kisah otomotif yang sangat menarik dan unik, yang layak dikaji, berbeda dengan industri roda 4-nya yang cukup sukses dan cemerlang, roda duanya justru kurang mengembirakan, market share yg kurang dari 10% membuat Suzuki hanya jadi pelengkap, kalah telak dengan saudara serumpunnya! Padahal kita tahu produk2 suzuki cukup berkualitas!

Lalu apa yang salah?? Mencari yang salah dalam kasus ini sama seperti mencoba mencari tahu ayah biologis kucing yang beranak! ruwet,mbulet, dan terlebih rasanya tidak berguna!

Lebih baik energi itu digunakan untuk bangkit dan menjadi yang terdepan. Dan seandainya saya menjadi CEO perusahaan roda dua ini ada beberapa hal yang akan saya lakukan untuk memperbaiki performa (dengan segala kerendahan hati, semua ini merupakan opini pribadi saya, yang bukan bermaksud menggurui, tapi untuk sekedar sharing, dan pendapat saya belum tentu benar, tapi belum tentu salah juga)

Pertama hal pertama yang saya lakukan adalah mereview kembali goal perusahaan, goal yang ingin dicapai, dan fokus pada sasaran itu, jangan terombang-ambing seperti kapal tanpa tujuan, goal harus jelas, tepat dan juga masuk akal! Gak mungkin dengan kemampuan saat ini langsung menargetkan tahun 2014 suzuki market share no1, goal saya sebagai CEO tahun 2015 suzuki mengalami growth MS 5%, dan mendapatkan beberapa pengargaan kepuasaan konsumen!

imageTidak fokus bikin ruwet!

Kedua Fokus pada kekuatan, saat ini lebih sering kita berfokus memperbaiki kelemahan kita, tapi tindakan itu juga menyimpan lebih banyak resiko, dana yang dikeluarkan sangat banyak, lebih sukar dilakukan dan hasilnya belum tentu juga mendongkrak performa, tapi saat kita fokus pada kekuatan kita performa kita dipastikan meningkat, dan tentu lebih mudah dilakukan karena itulah kekuatan kita! Sambil pelan2 menutupi kelemahan kita.

Dalam segi produk kekuatan utama dari Suzuki adalah Satria FU, dan jika saya jadi CEO Suzuki saya akan concern pada pengembangan Satria FU, ada tiga hal pengembangan yang akan saya lakukan, untuk memperluas pasar. akan saya telurkan FU murah dengan fitur yang sederhana dan basic (karena banyak yang suka memodifikasi satrianya) cakram belakang hilang, spedo digital hilang, bahan plastik yang didowngrade,sehingga harga jual lebih rendah, kedua satria FU untuk wanita gaul dengan modifikasi khas wanita, striping, bentuk lampu dan buritan, jarak motor dan jalan yg lebih pendek dll, karena dari pengamatan semakin banyak wanita yang memakai satria FU, terakhir versi tertinggi, harga tetap dri yang lama! Sudah saatnya Suzuki jangan mengambil untung terlalu banyak tapi lebih mengutamakan kuantitas, desain knalpot dirancang ulang, injeksi,spedo full digital, striping racing, dll-dengan hal ini diharapkan penjualan FU bsa terkerek 2x lipat, dari keuntungan ini baru dikembangkan untung marketingkan bebek dan matic suzuki yang sebenarnya secara kualitas oke, hanya saja kurang dari segi pemasaran.

Ketiga Human resource, meningkatkan kemampuan SDM merupakan pekerjaan yg penting, terutama pada divisi salesnya, saat ini menurut saya Sales Roda 4 cukup baik, transfer ilmu dari divisi sales atau marketing roda 4 suzuki ke roda 2 bisa dilakukan, SOP bisa diterapkan kepada para ujung tombak perusahaan ini, tentu dengan gaji dan insentif yang diperbaharui agar menjadi win-win solution.

Pengembangan dari yang saya jabarkan diatas tentu perlu dilakukan lagi dan riset mendalam juga perlu dilakukan untuk mengumpulkan data2 yang lebih lengkap.

Walau judul artikel ini kliatannya cuma sekedar mimpi disiang bolong, tapi semoga dari artikel dan coment2 cerdas para komentator ini dapat memberikan pencerahan bagi pemangku kepentingan di Suzuki, So monggo dishare pendapat friends semua!

Recent post

Unknown's avatar

About mariodevan

Makhluk terlanjur ganteng hehehehe, kelahiran manado, dan besar di surabaya, menyebut profesinya sebagai digital entrepreneurship (biar keren hihihi) | Menyukai semua yang berbau Otomotif dan juga suka belajar ilmu Marketing! | Bloger yang konsen menulis mengenai Motor, mobil, Analisis marketing otomotif, Sport dan semua yang dekat di sekitar. |Ingin mengHubungi penulis bisa di mariodevan@gmail.com, 085648012040 (whatsapp) | Social Media official | twitter : @mario_devan | FB page : https://www.facebook.com/mariodevanblog | Instagram : mariodevan
This entry was posted in Motor, Suka-suka. Bookmark the permalink.

8 Responses to Seandainya saya CEO Suzuki R2 apa yang akan saya lakukan?!

  1. yanusakti's avatar yanusakti says:

    secara struktur sub dealer Sizuki agak berbeda dgn H, Y, K yg tiap regional ada kordinasi main dealer / DDS / etc. mereka lebih ke Main Grup yang berada dibawah RO (Regional Officer) shingga alur kebijakannya lebih ke arah kepentingan grup2 itu sendiri. jd berharap lebih dari manajerial seperti pabrikan lain kayaknya sulit. kecuali ada sebuah produk yg ‘menolong’ sizuki.

    Like

  2. stevant's avatar stevant says:

    Jual saja divisi R2nya ke AHM atau bikin kerjasama seperti Toyota-Daihatsu versi R2 siapa tau jualan R2 seperti Avanza-Xenia atau Agya-Ayla lebih laku…..

    Like

  3. ayah rindu's avatar ayah rindu says:

    motor nggak laku, dan nggak ada usaha untuk membuatnya laku (jarang ngiklan dsb). dengan penjaualan kecil, tapi perusahaan masih berdiri. dengan kapasitas produksi yang pastinya cukup besar, berarti line produksi banyak nganggurnya dong ? kan penjualannya sedikit. kira-kira kenapa ? jawaban yang mungkin adalah Suzuki Indonesia hanya dijadikan tempat produksi, dan hasil produksinya dijual di luar. Jadi bodo amat di sini nggak laku, toh kapasitas produksi sudah terpenuhi dengan adanya order dari luar. tapi itu hanya perkiraanku saja ya

    Like

  4. cah Nglegok's avatar cah Nglegok says:

    wow…arep ngganteni watanabe ikiih… :mrgereen:

    Like

  5. kodokijo's avatar kodokijo says:

    Saya setuju bro, hal pertama emang hrs ditentukan goal yg ingin dicapai, seperti manusia hrs punya cita2/keinginan yg ingin digapai, dgn begitu akan timbul ambisi utk mencapai/menggapainya. Tanpa goal dan ambisi, semuanya akan diam di tempat dan gak bakal ada kemajuan.
    Hal kedua, mungkin sudah sehrsnya SIS mengkaji ulang line-up produk yg dijualnya. Cari input dgn berbagai cara utk mendapatkan info tentang keinginan market. Dihimpun dan dipelajari, sinkronisasikan dgn produk2 yg udah ada. Bila memang ada di antara produk yg udah mati suri alias gak berkembang, jgn segan2 utk menyuntik mati dan digantikan dgn produk yg lbh fresh.
    Hal ketiga, benahi layanan after-sales nya biar lbh baik secara kualitas maupun kuantitas.

    Tp kalo lihat kenyataannya skrg kyknya divisi R2 nya Suzuki anteng2 aja tuh, seakan masa bodo gitu. Terkesan ogah2an alias setengah hati. Lha, kalo gak masak Inazuma 250 impornya cuma secuil doang. Saya mau beli aja mikir2 gimana nanti nasibnya kalo tiba2 distop jualannya, hehehe…

    Like

Leave a reply to mariodevan Cancel reply