Main dealer pilih kasih, sub dealer meradang!!

Ada curhatan menarik dari rekan sales di sub dealer daerah jatim, bagaimana Main dealer yang menangani distribusi produk justru pilih kasih, mendahulukan grup dealer besar miliknya, daripada sub dealer yang kecil, sub dealer tidak diberikan stok, sehingga menimbulkan kecemburuan.

Yamaha N-max tampak depan

Dalam hal ini adalah motor Yamaha Nmax, sudah di acc dua unit, siap kirim, tapi distribusinya ditunda, hal ini tentu tidak menguntungkan bagi dealer kecil, karena image mereka menjadi jelek, pesan barang inden lama, ini tentu juga lama-kelamaan tidak menguntungkan bagi konsumen, dan konsumen bisa beralih ke kompetitor.

Hal ini sebenarnya bukan kali pertama, tiap kali produk laris muncul dan terbatas, hal ini terus saja terjadi, sebelumnya R-series juga seperti itu.

Bagaimana mau melawan kompetitor jika sistemnya seperti ini, dealer besar justru saling bunuh dengan dealer kecil, belum lagi dengan sistem pricing, dealer besar punya power dan kemampuan financial serta keuntungan karena kedekatan dengan leasing, jadinya sub dealer/dealer kecil harus berjuang sendiri, melawan ganasnya berkompetisi dengan Kompetitor, serta semakin terseok-seok karena dijepit dealer besar.

Monggo share komentarnya friends.

About mariodevan

Makhluk terlanjur ganteng hehehehe, kelahiran manado, dan besar di surabaya, menyebut profesinya sebagai digital entrepreneurship (biar keren hihihi) | Menyukai semua yang berbau Otomotif dan juga suka belajar ilmu Marketing! | Bloger yang konsen menulis mengenai Motor, mobil, Analisis marketing otomotif, Sport dan semua yang dekat di sekitar. |Ingin mengHubungi penulis bisa di mariodevan@gmail.com, 085648012040 (whatsapp) | Social Media official | twitter : @mario_devan | FB page : https://www.facebook.com/mariodevanblog | Instagram : mariodevan
This entry was posted in Marketing, Motor and tagged , , . Bookmark the permalink.

24 Responses to Main dealer pilih kasih, sub dealer meradang!!

  1. Rideralam says:

    kurang ajar pancen estemje kui haghaghag

    Like

  2. bdt says:

    intinya,

    ymh berperang dgn 2 musuh,

    kompetitor dan musuh dalem selimut,

    emang yg susah lawan musuh dalem selimut

    Like

  3. Mas Wiro says:

    Lhoo…onok tah ngono iku?
    #ééhh

    Like

  4. 12PM says:

    kalo ada masalah ya dilaporkan ke pusat dong
    kalo diem n curhat doang ya gak selesai masalahnya

    Like

  5. Numpang lewat says:

    Mungkin dikarenakan kuota yang distujui kementrian sudah terbatas… jadi yang diutamakan pasti dealer besar dulu… dealer besar pun ada yang sampe inden jg 2-3 bulan menurut IWB… mungkin ini animo awal yang cukup besar tapi tidak disertai dengan kemampuan produksi yang besar… seperti kasus R series… Andaikan Y bisa mengantisipasi dari awal untuk menghindari inden yg berkepanjangan pasti penjualanpun akan lebih baik atw jangan2 inden adalah trik marketing juga untuk mengindikasikan bahwa produk ini bener2 most wanted sehingga calon konsumen akan beranggapan ni produk akan laku keras dipasaran….entahlah….

    Like

    • mariodevan says:

      hrusny yg diutamakan yg pesan dulu, klo menurut azas keadilan…. hehehe

      Like

    • pengin merdeka says:

      Bukan begitu. Ini bukan masalah dealer kecil ama dealer besar bro. Bro Mario infonya kurang tepat.

      Lebih tepatnya antara Main Dealer Shop ama Sub Dealer.

      Nah Main Dealer Shop itu adalah dealer milik Main Dealer STSJ. Jadi ini anak kandung Main Dealer jatim.

      Sedang Sub Dealer adalah milik perorangan diluar kerajaan Estememje.

      Knapa bisa terjadi pembagian barang yg gag adil?

      Karena sdm Main Dealer Shop mutunya jelek. Gag bisa jualan dan tidak bisa berkompetisi melawan para pedagang pedagang yg jago jago yaitu para Sub Dealer. Sales main dealer shop males males, tidak terkontrol, gag pinter jualan.

      Nah untuk melawan Sub Dealernya sendiri maka Estememje melakukan langkah management support barang yg tidak Fair.

      Barang yang tidak laku selalu di buang ke subdealer. Sedang barang yg laku dipasar diutamakan di berikan kepada anak kandungnya yaitu main dealer shop. Terutama barang indent. Ini agar konsumen beranggapan bahwa dealer dealer mds adalah yang terbaik dan komplit. Sehingga lebih baik ke dealer dealer itu. Sedang sd akan mengalami stock barang jelek dan kekurangan fast moving produk yang dicari cari konsumen.

      Ini masih masalah pembagian barang Bro, belum promo activity yang supportnya juga gag balance. Belum lagi masalah pelayanan claim garansi dll. Hayo… Leasing support dan sejenisnya. Harga dasar motor yg dijual dll. Belum lagi palakan buat aktivitas promosi tertentu. Kasihan sd.

      Yg rada bisa bertahan cuma sd group dealer yg besar besar saja yang memiliki posisi tawar yang kuat. Kalau sd kecil ya kepidak dan terlumat.

      Like

  6. Thantanoz says:

    Ya itu begonya Y.. Semua apa2 diutamakan dealer2 besar.. Padahal mereka sebenernya juga butuh dealer2 kecil.. Sekarang dealer2 kecil banyak yang kolaps dan dibeli dealer besar.. Nanti akan ada saatnya sisa dealer2 besar aja.. Nah baru tau rasa tuh si Y.. Dealer2 besar pasti bersekutu ngatur pabrik.. Baru puyengnya kerasa.. Kebalik tuh pabrik diatur dealer hahaha

    Like

  7. bdt says:

    laporin mbah dharmo aja,

    biar di timpuk pake linggis,

    si mbah khan tinggal di sana

    Like

  8. SAS says:

    Salesman dealer mana tuh yang berani ngomong gitu. Ntar kalau ketahuan bisa gag bisa cari makan lagi loh itu orang. Ntar kamu tulis tulis beginian bisa bikin marah mister robbery loh.

    Like

Coment gratis :D